Menjajal kuliner Korea halal di Daebak Bali

Menjajal Kuliner Korea Halal di DAEBAK Bali


kuliner korea haal di bali

Beberapa tahun belakangan ini tak menampik, banyak dari kita yang terkena sindrome korean addict. Tak sedikit pula emak-emak macam saya yang ikutan terkontaminasi.

Lain para ABG yang selalu histeris dengan koreografi ala K-Pop, lain pula para emak yang auto mesam-mesem saat menonton adegan romantis ala Oppa-Ahjussi dalam Drama Korea.

Drama Korea atau sering juga disebut Drakor ini tak bisa dipungkiri bahwa kehadirannya mampu mendongkrak nilai-nilai keromantisan para penonton. Meskipun tema ceritanya cenderung itu-itu saja, yang tak akan jauh dari cinta dan tahta. Namun setiap drama yang disuguhkan nyaris selalu dibungkus apik dan mampu menggiring emosi penonton.

Selain suguhan paras ganteng komplit dengan hidung mancung menjulang, tren fashion yang selalu memukau, satu lagi yang tak kalah mengesankan adalah makanannya.

Betul?
Hampir dalam setiap drama korea, makanan khas korea selalu saja muncul di selah-selah adegan. 
Ini menurut saya hal positif yang selalu mereka terapkan untuk memperkenalkan khasanah budaya mereka. Tak ayal bahwa kepopuleran drama mereka mendongkrak pula kepopuleran makanan khas negara ini juga.

Hasilnya, banyak dari para pecinta drakor berbondong-bondong penasaran ingin mencicipinya. Termasuk saya.

Kalau karya anak bangsa kita gimana?

Hmm mungkin masih jadi PR besar kali ya, saya berharap sih kelak karya anak bangsa kita juga bisa sepopuler drama korea dan yang pastinya juga bisa mengangkat khasanah budaya kita ke kancah dunia lebih dari sekarang ini.

Jadi, buat temen-temen yang masih suka share-share berita Hoax dan komen-komen julit, coba deh alihkan kreativitas itu untuk hal-hal positif yang lebih bermanfaat.

Oke, balik lagi ke drama korea dan makanannya ya,

Kimchi, siapa kini yang tak kenal dengan Kimchi, ini adalah makanan Korea yang pertama kali populer, dan yang pertama juga saya coba bikin sendiri di rumah. 
Meskipun pada awalnya rasanya cukup asing di lidah saya, tapi belakangan saya justru rajin membuatnya dan hampir selalu ready stock.

Rasanya yang asam dan pedas ini cocok banget buat selingan makan ramyeon, bahkan nikmat sekali dimakan hanya dengan nasi hangat dan telur dadar saja. 
Tapi ngomong-ngomong, Kimchi ini juga termasuk dalam lima besar makanan paling sehat sedunia, lho.

Cek resep mudahnya disini RESEP KIMCHI YANG ENAK DAN MUDAH.

Sayangnya, selain kimchi yang mudah dibuat, ada juga beberapa makanan yang sulit untuk kita masak sendiri di rumah, bisa jadi karena bahannya yang sulit ditemukan atau keribetan yang bikin malas duluan.

Misalnya tteokbokki atau kue beras khas korea yang diberi bumbu merah, tentunya bumbu ala negri gingseng itu ya.
tteokbokki ala daebak bali
tteokbokki

Begitu nampak  menggairahkan, bukan?

Selain cara pembuatannya yang betul-betul menguras emosi jiwa, juga beras yang biasa kita konsumsi tak sama jenisnya dengan beras disana. Karena jenis beras Korea sama dengan beras Jepang, agak sticky dan lebih mahal tentunya kalau di Indonesia. 
Parahnya lagi, jarang ditemui di pasar bahkan swalayan.
Nah lho…

Sejak kemunculan drama korea di Indonesia dan menjadi populer, restoran bertema Korea sebenernya sudah banyak bermunculan. Sayangnya, restoran Korea cenderung mahal dan bahkan tak sedikit yang menyuguhkan menu yang mengandung makanan non-halal. So, buat muslimin dan muslimah jadi agak-agak khawatir, kan ya.

Don’t worry be happy!

Sekarang nggak usah khawatir ya, karena seiring makin populernya si drakor dan makanannya, makin banyak pula warung-warung yang menyediakan makanan Korea tanpa menu non-halal.

Misalnya di warung semi restoran Daebak Bali.

Di Daebak Bali, warung korea ini menyuguhkan beberapa menu makanan khas korea yang sedang populer. Beberapa diantaranya adalah tteokbokki, Ramyeon pedas dan  Mie Samyang yang beberapa waktu lalu sempat kontroversial karena mengandung minyak babi itu.

Namun Daebak Bali mengklaim semua sajiannya tidak mengandung bahan makanan non-halal, jadi nggak perlu khawatir ya gaes.
menu makanan korea yang ada di warung daebak bali
beberapa menu yang saya pesan - dokpri

Beberapa menu yang sudah saya coba kemaren antara lain; Ramyeon Pedas level medium, Tteokbokki, Eomuk-guk, Es Bingso, Ayam Goreng Madu, es capuchino, chicken steak  yang sudah sepaket dengan minumnya.

Kebetulan saya datengnya sama keluarga, jadi pesennya agak banyak dan saya bisa ngicipin semuanya, hihihi.

Selain menu masakan khas korea, ada juga beberapa menu nasi goreng dan minuman segar kekinian.

Jadi buat kamu-kamu yang mau ngajak temen, pasangan atau keluarga yang nggak suka drama makanan korea, mereka bisa memesan menu-menu yang enggak korea, hehehe.

Mari kita terjemahkan satu per satu makanan yang sudah saya cicipin ya.

Ramyeon

ramyeon warung daebak bali
ramyeon

Ramyeon atau Ramyun atau Ramen (Jepang) sejatinya adalah Mie Kuah. 
Kalau versi Jepang, Ramen adalah mie kuah dengan citarasa seafood yang khas. Tetapi kalau di Korea, Ramyun ini sebenernya adalah Mie Instant Kuah.

Pada dasarnya cara memasaknya pun sama dengan mie instant kuah di Indonesia. Yang beda tentu saja rasanya, jadi bukan mie instant kuah rasa soto ya gaes.

Memang, mie ramyun ini cenderung berukuran lebih gemuk daripada mie instant lokal. Porsinya pun lebih besar. Tapi ada yang lebih unik dan menarik, yaitu cara menghidangkan mie ramyun ini bukan di mangkuk atau piring ya pemirsa, melainkan sama panci-pancinya.

Hmmm...

Kalau di budaya kita sebenarnya itu kurang sopan, tapi entahlah, dalam tayangan drama korea sepertinya hal itu menarik dan menggugah selera. 
Eitssss, tapi panci yang digunakan bukan panci yang sudah gosong bagian bawahnya itu ya temans.

ramyeon dan tteokbokki kuliner korea
RaBokki, ramyeon + tteokbokki

Menu Rabokki ini lumayan sedang ngetren, tapi di Daebak Bali menu ini belum ada, jadi saya campur sendiri, hehe.

Tteokbokki

tteokbokki ala warung daebak bali
tteokbokki ala daebak bali

Tteokbokki, disebut juga kue beras. Tteokbokki ini jenis kue beras kategori asin atau gurih. Karena di Korea ada juga kue beras yang manis, disebut Songpyeon.

Cara membuatnya cukup rumit, karena harus mengukus, menumbuk, merebus dan sebagainya dan sebagainya, lalu kemudian baru dibumbuin. 

Nah, ribet kan ya? 

Jadi daripada menguras emosi jiwa, saya memilih untuk beli daripada mencoba bikin sendiri.

Rasanya manis asin dan sedikit pedas. Tekstur kuenya agak kenyal mirip seperti cilok. Jadi saya bilang ini cilok korea, hehehe. Soal selera, sesungguhnya saya lebih memilih cilok paklek-paklek langganan saya, sih. ssttt...

Oke Next...

Eomuk Guk (fish cake)

Eomuk atau fish cake atau odeng ini berbahan dasar ikan, tepung dan sayuran. Guk artinya sup.
Jadi eomok ini adalah bakwan ikan, xixixi.

Bentuknya lembaran memanjang lalu ditusuk melipat seperti sate. Dihidangkan bersama kuah bening dan gurih seperti kuah bakso.

Dari semua menu yang saya cicipi, Eomuk Guk ini juaranya. Rasanya ringan dan sedikit pedas, cocok buat yang lidahnya kurang sepaham dengan drama korea. Pokoknya menurut saya rekomended ini!

Jempol deh.

Kkuldak a.k.a Ayam Goreng Madu

Untuk yang satu ini, maaf, ini diluar ekspektasi saya, jauh!

Ini yang pesen anak saya, karena yang dia baca Ayam Goreng Madu, jadi dalam benaknya pasti enak.

Ulala...

Tau nggak anak saya nyebutnya apa?

"ini sih ayam kecap, bun!"

Eaaa... diengggg!!!

Pas saya cicipin ternyata benar, ini lebih seperti Ayam goreng tepung dibalur kecap. Madunya entah nyempil dibagian mananya. Jadi untuk menu ini, maaf, big NO yes!

Nasi set Kimchi dan sayuran

Isinya cuma semangkuk nasi dan korean side dish. Yaitu Kimchi, Tumis Labu siam/labu jepang dan Tumis Taoge. Saya nggak tau dalam bahasa korea disebutnya apa, saya juga sedang malas nyari, maap maap.

Masing-masing side dish isinya cuman seipit, ipit banget dah pokoknya.

Kimchinya menurut saya enak. Cocok pokoknya sama lidah saya, takarannya mirip sama yang sering saya buat. Tidak mencolok rasa kecap ikannya. Pokoknya pas. Aman lah untuk lidah lokal.

Tumis labu dan taoge nya juga enak. Rasanya ringan dengan aroma minyak wijen yang kentara.

Chicken Steak

Ini yang pesan pak suami, tahu kan kalau si bapak ini bakalan susah makan makanan korea, jadi biar aman beliau pesan steak ayam aja. Menu ini sudah komplit sama minumnya.

Bentuk dan rasanya hampir sama dengan steak ayam tepung pada umumnya. Tapi kata paksu, rasanya masih kurang, masih enakan di sebelah, hehe.

Es Bingso

es bingso korea ala warung daebak bali
es bingso

Ini adalah es campur ala koea, katanya.
Bayangan saya Bingso sama dengan Patbingso, yang ada kacang merahnya itu. Ternyata bukan ya pemirsa. 

Bingso ini semacam es teler. 
Isinya agar-agar, jelly dan es krim. Tentunya dengan es serut dan sirup gula ya. So so sih, tidak ada yang istimewa dari menu ini.


Dari semua ulasan saya tadi, yang menurut saya layak dicoba adalah Eomuk Guk nya, eh kimchi juga ding. Next saya pengen nyobaim Bibimbap nya, itu tuh nasi campur ala korea.

Sebelumnya saya sudah nyobain di warung korea yang lain sih, dan enak, next saya pengen nyobain di daebak juga, semacam kepo gitu. Karena di Daebak Bali ini range harganya termasuk terjangkau kocek cekak seperti saya.

Untuk harganya sendiri mulai dari 10k atau 15k ya gaes, murah bukan?

Total belanja saya diatas cuma sekitar 150k aja, itu sudah termasuk sewa Hanbok nya.

Cek juga Review Sewa Hanbok di sini Jadi Noona Korea di Daebak Bali.

Gimana, mau nyobain juga?

Lokasi DAEBAK BALI

Lokasi: Jl. Cok Agung Tresna no. 23, Renon, Denpasar - Bali.
No Telp: 0878-6112-6174
Jam Buka: 10 am - 11 pm WITA everyday
Kisaran Harga: mulai 10k - 30k


Disclaimer: Review ini murni ulasan pribadi saya dan tidak terikat kerjasama dengan pihak manapun.



안녕!

Next Post Previous Post
8 Comments
  • Turis Cantik
    Turis Cantik 16 November, 2018

    Hidangan korea memang keliatannya selalu enak ya...duhh jadi laper aku abis baca postinganmu. Kapan-kapan ke bali, mampir ah

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 18 November, 2018

      Hehe, mampir ngupi darat juga ya mbasay 😘

  • jagungmanis
    jagungmanis 16 November, 2018

    duh, jadi ngiler.
    rasanya otentik g, mbak?
    soalnya resto korea halal yang di jakarta, rasanya kurang otentik gitu, mungkin udah disesuaikan sama lidah orang kita.

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 18 November, 2018

      Banyak nggak nya sih, kayaknya haha... Soalnya sy jg blm pernah ke korea.
      Tapi kalo kimchi saya pernah nyicipin, kebetulan dlu pernah kerja sama ahjussi Korea, tp pas itu ngerasa gak doyan soalnya berasa banget minyak ikannya. Atau mngkin krn baru pertama kali, gatau juga. Tp yg jelas beda rasanya, kalau aslinya lebih tajam rasanya.

  • Fanny F Nila
    Fanny F Nila 19 November, 2018

    Aku tuh awalnya underestimate banget pas mau je korea, dan mikir makanan di sana ga enak. Krn pas nyobain bbrp restoran korea di jkt, yg klaimnya original krn ownernya juga ekspat korea, tp pas dicoba rasa2 menunya pd nanggung. Makanya pas ke korea thn lalu, aku ga expect terlalu tinggi :p

    Ternyataaaa... .

    Di koreanya sendiri kuliner nya lbh enak2, trutama street food, aneka roti dan odeng pedaas. Mana pas kesana winter, jd nemu penjual odeng dgn kuah merah, aku lgs happy. Pedesnya nampoool :) . Yg aku suka, kalo di buku menu ditulis Spicy, itu beneran pedes :p.

    Mau bangetlah balik ke korea hanya utk kulineran :). Tp sayangnya resto korea di Jakarta ato kota lain, masih belum nemu yg bener2 seenak di negara asalnya :)

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 28 November, 2018

      Duhhh jdi pengen ke korea jg hihihi

  • Lulu
    Lulu 11 Januari, 2019

    Duh, sukses ngiler! Tp emang bener aku juga setuju enakan cilok, sempolan dan sebangsanya daripada tteokbokki haha

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 27 Januari, 2019

      Wkwkwk hore ada temennya

Add Comment
comment url