Hari
tua yang bahagia dan dapat menikmati hasil kerja keras semasa muda, merupakan dambaan setiap manusia. Namun apa jadinya saat semua tabungan dan investasi harus
terkeruk habis tak bersisa hanya untuk biaya pengobatan di masa tua? Lalu bagaimana jika kondisi kritis itu justru datang lebih awal?
Pentingnya Perencanaan dan Proteksi Diri dari Resiko Penyakit Kritis di Hari Tua
Kemarin saya disodorin sebuah Questionnaire Survey,
“Kalau aku terkena penyakit kritis sehingga
kehilangan penghasilan rutin, aku akan:….”
Jleb ya!,
dan untuk sekian puluh detik saya pun tak bisa menjawab dengan keyakinan
sempurna.
Siapa sih
dari kita yang mau sakit, nggak ada donk ya, pastinya. Saya pun sama.
Tapi setelah
mendengarkan uraian dari dr. I Gede
Pande Sastrawan, Sp.PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam di Siloam
Hospital Bali, tentang meningkatnya angka potensi penyakit kritis yang bukan disebabkan
oleh penyakit menular, jadi agak merinding juga.
Penyakit Kritis dan Dampak yang Ditimbulkan
Penyakit
Tidak Menular (PTM) yang tergolong dalam penyakit kritis diduga menjadi
penyebab 73% kematian di Indonesia. (sumber: WHO,
https://who.int/nmh/countries/idn_en.pdf)
Berdasarkan
Riset dari Kementrian Kesehatan Indonesia 2018, prevalensi beberapa PTM yang
juga termasuk dalam kategori penyakit kritis ini mengalami kenaikan dari 0,4%
hingga sekitar 8%.
Seperti Hipertensi
misalnya, mengalami kenaikan dari 25,8% menjadi 34,1%. Prevalensi pada penyakit
stroke
naik dari 7% menjadi 10,9%, penyakit ginjal kronis naik dari 2% menjadi
3,8% dan kanker mengalami kenaikan sebesar 0,4% menjadi 1,8%.
Menurut
penuturan dr. I Gede Pande Sastrawan, Sp.PD, meningkatnya prevalensi ini juga
dipicu dari perubahan gaya hidup masa kini yang kurang terjaga. Seperti
merokok, makanan dengan kandungan gula terlalu tinggi, makanan berpengawet atau
mengandung bahan-bahan yang sulit terserap tubuh dengan baik.
Kondisi lingkungan
seperti asap knalpot, radiasi paparan gadget yang berlebihan serta kurangnya
aktivitas fisik juga terindikasi turut menyumbang kenaikan prevalensi ini.
Pada acara Media
& Blogger Gathering yang diadakan oleh perusahaan asuransi ternama di
Indonesia, Prudential, kemarin yang
bertempat di Harris Hotel Sunset Road
Bali, dr. I Gede Pande juga menjelaskan apa sih yang dimaksud dengan
Penyakit Kritis hingga dampak yang mungkin ditimbulkan.
Definisi Penyakit Kritis
Penyakit Kritis adalah penyakit serius hingga dapat menyebabkan
kematian yang bisa menyerang pada siapa saja, kapan saja, dan tanpa memandang
usia. Memerlukan perawatan khusus dengan peralatan canggih guna memperpanjang
harapan hidup penderitanya, sehingga membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi.
Baca juga: Pola Hidup Sehat Anti Baper ala Saya
Saat ini,
usia muda bahkan tidak dapat menjamin seseorang dapat terbebas dari ancaman
penyakit kritis ini.
Dalam acara
yang berdurasi sekitar 1 jam tersebut, disinggung juga bahwa kesibukan dan
tuntutan pekerjaan kita kadang menjadi penghambat atau alasan untuk sulit menerapkan
pola hidup sehat.
Terlebih di
jaman milenial dimana hampir semua makanan serba instant, serba mengandung
formalin dan berpengawet ini dan itu. Beragam tawaran kuliner menggiurkan yang sebenarnya
jauh dari kata pemenuhan gizi seimbang, bahkan beberapa diantaranya mengandung
bahan-bahan yang tidak bersahabat dengan tubuh.
Tentunya ini
menjadi momok tersendiri akan terpicunya penyakit-penyakit kritis diatas.
Lalu bagaimana
cara mencegah dan memproteksi diri dari ancaman berbagai penyakit kritis
tersebut?
antara lain:
- Pola Makan Sehat, yaitu mengatur asupan makanan dengan gizi seimbang serta mengurangi konsumsi makanan tidak sehat seperti: gorengan yang tidak jelas penggunaan minyak gorengnya, makanan berpengawet, makanan dengan gula sintetis serta menghindari makanan dengan pewarna kimia dan non food-grade.
- Olahraga Teratur, dengan melakukan aktifitas fisik misalnya berjalan sehat selama 45 menit, jogging dan sebagainya.
- Tidak Merokok dan menjauhi paparan asap rokok, selain merokok tentu saja kita juga harus menjauhi paparan asap rokok yang bahayanya sama besarnya dengan perokok aktif.
- Perilaku Sex sehat, sudah tak bisa ditampik lagi bahwa perilaku sex bebas dan berganti-ganti pasangan merupakan penyebab berbagai penyakit menular berbahaya.
- Lingkungan yang sehat, lingkungan yang tidak sehat tentu saja akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif. Lingkungan sehat bisa berupa kebersihan rumah dan sekitarnya, kelayakan tempat tinggal seperti sirkulasi udara dan lain sebagainya, hingga lingkungan sosial sekitar.
- Lakukan Cek Kesehatan secara rutin dan berkala, ini penting untuk mengontrol bagaimana keadaan tubuh kita, mengantisipasi adanya penyakit yang berpotensi muncul sehingga dapat dilakukan pencegahan sejak dini.
- Anti NARKOBA, jelas ya tidak ada ruang dan toleransi untuk NARKOBA. BIG NO TO DRUGS!
- Berpikir Positif, dan yang terakhir adalah berpikir positif serta rileks agar terhindar dari Stress berlebihan yang justru adalah sumber pemicu segala penyakit.
Selain
mengajak kita untuk mulai menerapkan pola hidup sehat, sang dokter spesialis
yang pada hari itu tampil dengan balutan outfit smart casual, tak lupa juga mengingatkan
kita untuk menyiapkan biaya pengobatan penyakit kritis yang terbilang mahal ini
sejak dini.
Bagaimana caranya?
Tentu saja
dengan program-program perencanaan health and finance protection seperti PRUCritical Benefit 88, sebuah proteksi
unik dari Prudential yang baru-baru ini diluncurkan untuk menjaga masyarakat
Indonesia dari beban finansial akibat penyakit kritis.
Apa itu PRUCritical Benefit 88?
Dalam acara
yang dihadiri sejumlah awak media dan beberapa Blogger Bali pada Jumat 18
Januari 2019 kemarin itu, Jens Reisch
selaku Pesident Director Prudential
Indonesia mengatakan,
berjuang melawan penyakit kritis sangat menguras emosi dan fisik pasien beserta keluarganya, serta dapat mengganggu perencanaan keuangan.
Untuk itu, Prudential
Indonesia resmi meluncurkan produk barunya yang bernama PRUCritical Benefit 88 dan berharap
dapat memberikan ketenangan pikiran pada nasabah dan keluarganya.
![]() |
Mr. Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia |
Mr. Jens juga percaya, bahwa PRUCritical Benefit 88 dapat menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dalam mengantisipasi dan mengelola dampak keuangan yang ditimbulkan oleh penyakit kritis.
Selanjutnya
dijelaskan lebih mendalam mengenai PRUCritical
Benefit 88 ini oleh ibu Shiela Widya
Nanda selaku Manager Strategic
Product Management Prudential Indonesia,
yang mana melalui slogan ‘Proteksi Terjamin, Uang Pasti Kembali’,
PRUCritical Benefit 88 menawarkan beragam manfaat sebagai berikut:
Proteksi Terjamin
- Perlindungan komprehensif untuk meninggal atau 60% kondisi kritis tahap akhir, tanpa periode masa bertahan hidup (survival period).
- 10% Uang Pertanggungan (UP) untuk angioplasty tanpa mengurangi UP PRUCritical Benefit 88 dengan maksimal Rp. 200.000.000.
- 200% tambahan UP akan dibayarkan jika Tertanggung meninggal karena kecelakaan sebelum usia 70 tahun.
- Perlindungan sampai usia 88 tahun dengan jangka waktu pembayaran premi yang dapat dipilih yakni selama 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun atau premi tunggal.
- 100% Uang Pertanggungan akan dibayarkan bila Tertanggung Utama masih hidup dan polis masih aktif sampai usia 88 tahun; atau
- Jaminan manfaat 100% pengembalian premi pada tahun polis ke-20. Jika nasabah memilih pengembalian premi, maka polis berakhir.
![]() |
Sheila Widya Nanda, manager strategic product management prudential indonesia |
Fakta-fakta
menyebutkan bahwa 9 dari 10 orang meninggal dunia karena kondisi kritis, dan
70% kasus kanker ditemukan pada stadium akhir.
Untuk itu
diperlukan adanya proteksi sejak dini untuk mengantisipasi besarnya biaya
pengobatan serta terpengaruhnya kondisi finansial akibat biaya pengobatan yang
tinggi tersebut.
Sebelum mengakhiri
acara kemarin, Jens Reisch juga kembali
menjelaskan tentang komitmen brand baru Prudential, yaitu “Listening, Understanding, Delivering” yang mana telah berganti dari
komitmen brand sebelumnya “Always
Listening, Always Understanding”.
Hal ini
dilakukan karena Prudential berkomitmen dan mempertegas tujuan perusahaan
untuk selalu mendampingi nasabah dalam
setiap tahap kehidupan, yang mana hal itu tidak cukup hanya dengan sekedar mendengar
dan mengerti, tetapi human touch juga
dibutuhkan sehingga diperlukan adanya tambahan komitmen baru yaitu Delivering.
Kesimpuan:
Hidup
dijaman modern, dimana sulit sekali menemukan makanan bebas polusi, ditambah
dengan aktifitas fisik yang minim akibat kecanduan akan mudahnya sebuah modernisasi, membuat kita terperangkap dalam ancaman penyakit kritis.
Sehingga perlu
adanya pencegahan sejak dini dengan mulai menerapkan pola hidup sehat.
Disamping itu, juga butuh adanya proteksi dari segi finansial sebagai antisipasi kondisi kritis yang dikhawatirkan terjadi di masa mendatang dengan produk finansial yang lebih terjamin seperti PRUCritical Benefit 88 dari Prudential.
Disamping itu, juga butuh adanya proteksi dari segi finansial sebagai antisipasi kondisi kritis yang dikhawatirkan terjadi di masa mendatang dengan produk finansial yang lebih terjamin seperti PRUCritical Benefit 88 dari Prudential.
Info selengkapnya silahkan kunjungi website resmi Prudential PRUCritical Benefit 88, atau menghubungi kantor dan
agen pemasaran Prudential terdekat di kota anda.
We are the People That Do!
Listening, Understanding, Delivering.
We are the People That Do!
Listening, Understanding, Delivering.
Mari migrasi ke Pola Hidup Sehat, selalu tebarkan
semangat positif, bersyukur dan bahagia dunia akhirat.
anyyeong,

12 Komentar
Harus proteksi diri sejak dini ya mbak, baik menjaga tubuh agar tetap sehat diimbangi dengan ibadah yg khusyu' serta jangan lupa proteksi keuangan kita dg menjadi nasabah PRUCritical Benefit 88.... insyaallah hari tua bakal terjamin...aamiin
BalasHapusAamiin, makasih sdh mampir :)
HapusProteksi diri memamg sangat penting untuk masa depan atau pensiun kita. Apalagi, untuk penyakit kritis.
BalasHapusYup, betullll
HapusJangan sampai terlambat untuk lindungi diri dan keluarga
BalasHapusIya jangan sampai menyesal di hari tua ya bli
HapusAku punya asuransi Pruden juag tapi yang ini product baru jadi aku ga ambil. Alhamdulillah...beberapa tahun memiliki asuransi belum pernah pakai, biarin dah...jgn sampai make.
BalasHapusKalaupun make paling asuransi kantor karena sakitnya karena kecapekan.
Semoga kita semua sehat dan yes asuransi itu penting.
Aamiin, semoga selalu sehat kita semua. Makasih sdh mampir
HapusWaaaahhhh.... eyangnya suamiku bisa dapet pengembalian 100% ni kalau dulu ikutan, alhamdulilah panjang umur soalnya. Tapi kalaupun nggak sampai 88 tahun perlindungan selama hidupnya juga sudah lumayan ya....
BalasHapusWah panjang umur ya eyangnya.
HapusIya mba, itu kelebihan manfaat yg bisa d dapat d Prudential
wahhh keren juga ya produk ini. cuman kalau sampai 88 tahun..hmmm..ntahlah :) tapi lumayan juga proteksi seumur hidupnya atau pengembalian premi 20 tahun tadi, patut dipertimbangkan yaa
BalasHapustks inpohnya ya
iya, tp pada intinya sih proteksi diri lebih baik daripada kalang kabut kemudian, hehe
HapusTerima kasih sudah berkunjung. Yuk ngobrol di kolom komentar :)
Link Aktif dan SPAM akan dihapus.
*Bijak dalam berkomentar menunjukkan kualitas diri*
Happy reading other article....