Cwi Mie Hok Lay - Kuliner Kota Malang yang Melegenda

cwiemie legenda depot hoklay malang

Depot Cwie Mie Hok Lay Malang

Singgah ke kota Malang tentu tak boleh lupa menikmati ragam kulinernya yang melegenda, salah satunya, cwie mie Hok Lay. Tahu dong ya, kalau Malang merupakan salah satu destinasi wisata di Jawa Timur yang tak boleh lupa disinggahi. Misalnya saat berwisata ke Bromo melewati jalur Malang, atau pulang dari wisata ke kota Batu.

Tahun ini alhamdulillah kami bisa ngicipin Cwiemie yang paling legendaris di Malang mudik ke kampung halamanku di Pasuruan - Jawa Timur. Eh..., Pasuruan itu mana sih? Apaan? kota, desa, atau apa nih? 
Cari saja di google map! haha. 

Oke.
Jadi kemarin tuh aku sama pak bojo lagi butuh nyari sesuatu ke Malang, mampirlah kami ke Depot Hok Lay yang tersohor akan semangkok cwie mie legendarisnya itu. Diniatin juga sih aslinya, ahha~

Malam sebelumnya aku udah nyempetin browsing-browsing "pengen ngicipin apa ya", mumpung ke Malang, yekan. Karena bagiku sekarang, Malang itu jauh banget. 
Setelah scroll-scroll, nampaklah foto seksi Lunpia Semarang degan saus tauco yang seketika membuat gairah makanku merajalela.
Yasudah, kami pun sepakat untuk mampir nyobain trio menu di depot "legend" tersebut.

Iyes, menurut review yang aku baca, depot Hok Lay ini punya 3 menu gacoan bin andalan. Yaitu, cwiemie pangsit, lunpia semarang, dan fosco.
Dan tentu saja, ketiga menu tersebut menjadi menu wajib yang harus kucicipin.


cwiemie hok lay malang yang melegenda


Oiya, sebelumnya aku mau ngasih tau juga dari beberapa review yang aku baca, mereka mengklaim bahwa semua menu mereka Halal food ya.

Berbeda dengan di Bali yang kadang kita ragu siapa yang menyembelih si ayam, kalau di Malang (Jawa) yang notabene mayoritas muslim menurutku asal muasal si ayam tidaklah perlu dikhawatirkan.
Nggak mungkin kan si kokonya nyembelih ayam sendiri?

Well...
Kami sampai di lokasi sekitar pukul 9.30 WIB, dimana si warung baru buka sekitar tiga puluh menitan.
Di dalam warung sudah duduk sepasang cici dan koko yang siap memesan, juga mang dan mbak driver ojol yang sudah mengantre disana.

Lokasi dan Suasana

Dengan nuansa vintage yang masih terjaga keasliannya, depot Hok Lay ini ternyata mampu bertahan di tengah barisan bangunan warung era milenial di sekitarnya, lho.
Lokasinya berada di jalan KH. Ahmad Dahlan No. 10, Malang. Nggak jauh dari alun-alun kota Malang.



Di depan depot terpampang papan nama yang lumayan guede dengan tulisan berwarna merah. Bagian depan depot pun masih bergaya tempoe doeloe dengan lantai yang jaman dulu banget deh pokoknya.

depot hoklay malang
Suasana depot yang cozy


Lurus dengan pintu masuk adalah meja kasir yang berada paling ujung. di sebelah kanan dan kiri berbaris masing-masing 3 meja beserta kursinya. Jadi total ada 6 meja ya.

Di beberapa meja berjajar beberapa botol minuman Legend of Cola: temulawak, blue cola, Aardbeien, dan lemon lime yang keseluruhannya adalah produksi rumahan 'Linggardjati' Pasuruan.



Setelah kami memilih tempat duduk, embak-embak waiters nya langsung nyamperin kami dengan selembar daftar menu dan 1 bendel notebook kecil beserta pulpen yang terikat dengannya.


Nggak kaget sih dengan harga yang tertera, tapi sepertinya sudah naik dari harga yang malam sebelumnya aku baca saat browsing.
Dengan harga yang nggak murah itu, senikmat apa sih "mereka"?
baca sampai akhir ya dear.

Cwie mie Pangsit

Nama cwie mie sudah menjadi signature dish dari kota dingin Malang. Cwie mie atau cwiemie ini sering juga disebut dengan mie pangsit. Meski sama-sama berbahan dasar mie basah dengan topping ayam, tapi cwiemie berbeda dengan mie ayam ya dear. Menurutku hampir mirip dengan mie yamin sih.

Baca ini deh: Mie Yamin di Tabanan


Topping ayam untuk cwiemie terbuat dari daging ayam yang sudah digiling kemudian dimasak hingga kering. Biasanya warnanya putih. Kalau kalian pernah makan 'mie setan', 'mie ndower', dan sejenisnya, nah toppingnya mirip gitu.



Berbeda juga dengan mie ayam yang kuahnya sudah disajikan dalam mangkuk yang sama dengan mie, cwie mie menyajikan kuahnya secara terpisah dengan taburan bawang goreng dan irisan daun bawang di atas kuahnya.

Semangkuk cwiemie pangsit original Hok Lay dibanderol dengan harga 20K, ini tergolong mahal sih buat aku yang berdompet tipis.
Well, untungnya mie seharga 20k ini memang memiliki cita rasa yang enak. Meskipun secara pribadi, ternyata masih di bawah ekspektasi. Karena aku dulu pernah makan cwiemie jualan teman yang memori rasa nikmatnya masih melekat di benak hingga sekarang. 

Kabarnya, mie basah yang digunakan disini adalah homemade, alias bikin dewe.
Oiya, sebelumnya aku sempet pengen nyobain 'Lomie', katanya sih mie dengan kuah kental dan kecap, hmmm aku bayanginnya mungkin mirip Jjajangmyeon Korea gitu kali ya. haha, dasar otak drakor.

baca disini: Mencicipi Jjangmyeon di K-Mie Bali


Sayangnya, menurut empunya si 'dia' ini belum ready. baiklah, next time maybe.

Oiya (lagi),
Cwie mie ini pas banget dimakan dengan acar timun dan cabe rawit jika suka pedas. Dan menurutku justru kurang matching jika dicampur dengan sambal yang disediakan. Serasa nikmatnya cwie mie yang masih samar itu lenyap seketika.

Lunpia Semarang saus Tauco

Lunpia, (baca: lumpia), menjadi menu incaranku sebelum cwiemie, dan menu ini juga tertera di baris pertama daftar menunya.

Lunpia Semarang yang khas dengan saus taoconya ini juga memiliki rasa yang enak, sebenarnya.
Sayangnya lagi, imajinasiku yang awalnya akan merasakan sensasi isian rebung yang kriuk kranci kemrincing itu, seketika lenyap oleh tumpukan isian wortel yang lebih membabi buta dan menghilangkan kranci-kranci si rebung. Aku kecewa Marimar!
ahh~ 



Jadi, lunpia ini bisa aku deskripsikan sebagai lumpia isi wortel, karena rebung dan ayamnya hampir nggak terasa. Atau malah emang nggak ada kali ya, haha.
Sekali lagi, ini kurang sesuai ekspektasiku karena memoriku tentang Lunpia di simpang lima Semarang tidak demikian.

Saus tauco yang kental dan tauco banget ini memiliki rasa asam dari saus tomat, gurih dari tauco yang boleh dibilang tauco banget, dan tentu saja ada rasa manis untuk mengurangi rasa asin dari tauco.

Seporsi Lunpia dihargai 20k untuk 2 lonjor lunpia berukuran lumayan besar lengkap dengan saus tauco, 2 batang daun bawang, 2 buah rawit hijau (yang seupil), dan selembar daun selada yang juga sekaligus dijadikan sebagai pemanis piring.


Fosco

Ini dia, minuman coklat susu yang konon adalah signature beverage dari depot Hok Lay ini. Cara penyajiannya pun cukup unik, yaitu dimasukkan dalam botol kaca bekas minuman bersoda dan didinginkan dalam kulkas.



No worry gaes, minuman ini selalu fresh setiap harinya, dan tentunya botol yang digunakan pun telah dibersihkan.

Tapi...
Lagi dan lagi, untuk sekitar 300 ml minuman coklat susu dingin seharga 20k ini masih dibawah ekspektasi. Memang rasa pahit khas coklat lumayan kentara, namun untuk 20k rasanya kurang worth buat aku pribadi. (soalnya dompetku kepet gaes).

Maaf ya babah (eh apa ya manggilnya? masa aku panggil koko sih 🤣?)


Es Campur

Jadi, di daftar menu itu ada beberapa menu yang ditandai jempol, otomatis artinya recomended, dong ya. Meskipun yang pernah aku baca hanya ada 3 menu yang direkomendasiin, tapi kami nyobain juga menu yang dijempolin selain 3 menu diatas, yaitu Es campur.

Es campur ini beisi limpahan es serut beserta isian; kolang-kaling, cincau hitam, dan setup nanas yang enggak banyak, serta susu kental manis diatasnya.



Baca ini juga: Es Teler Halalan Toyyiban


Asumsiku yang menjadi signature-nya adalah si setup nanas, but it's not worth again for me. Dibanderol 14 ribu (selisih seribu dengan yang ada di daftar menu) dan ternyata tidak memberiku kesan istimewah pemirsah.

Hmm, maaf ya kalau review kali ini kurang menyenangkan. Tapi ini murni hanya pendapatku pribadi ya, karena beberapa review mengatakan Cwiemie, Lunpia dan Fosco disini paling enak. Dan ya memang sebenarnya enak, hanya kurang dari ekpektasiku saja yang agak ketinggian hehe.

Baiklah, segini dulu cerita tentang kuliner kota Malang yang melegenda kali ini. InsyaaAllah segera aku ceritain juga petualangan ngemong anak di alun-alun Malang sambil menikmati es puter yang murce tapi nagihin. aseli.

Stay tune!




안녕!
Next Post Previous Post
8 Comments
  • Bang Day
    Bang Day 14 Juni, 2019

    Baca ini saya jadi sedih krn betapa lidah saya konservstif banget. Makanan ala2 chinese food susah masuk mba :(

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 23 Juni, 2019

      Wah kudu nyobain ini deh, ini bukan jd Chinese food lagi, udah jd makanan sehari2 orang Indonesia 😁

  • Michael "Dije" David
    Michael "Dije" David 28 Juni, 2019

    Eh Cwiemie 20rb dapet segitu murah ya :D

    Kalo loenpia... ga seberapa suka saya dari dulu, entah kenapa wwkwkwkwk. Mending risol :D

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 01 Juli, 2019

      aku lunpia juga kalo lagi pengen aja, risol mah kesukaan aku banget, samaan kita #toss

  • fanny_dcatqueen
    fanny_dcatqueen 28 Juni, 2019

    drdulu slalu penasaran ama cwimie. jrg nemu di tempatku. pernah ada temen yg open PO, tp aku telat mulu mau ikutan pesen.

    btw, jujur aja sih, aku blm nemu kuliner yg bisa bikin aku puaaas bgt pas traveling ke malang :). sorry to say, tp beberapa tempat yg aku coba, rasanya jg dibawah ekspektasi banget. padahal menurut review itu makanan legendaris di sana. sampe aku prnh loh mba, dimaki2 ama pembaca, di blogku gara2 nulis review jelek ahahahahahha... padahl aku nulis reviewnya jg ga kasar. hanya bilang memang ga sesuai ama lidahku. mungkin aku lg sial aja pas ke malang ga nemu kuliner yg Wow rasanya :D.

    malah di gresik yg aku happy banget krn kulinerny enak2 :D. kapan2 kayaknya hrs lbh lama di malang, jd aku bisa cobain banyak kuliner di sana. untung2 bisa nemu yg bener2 enak ;). tp penasaran jg ama cwie mie ini loh.

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 01 Juli, 2019

      walah, mungkin yg baca pas lagi bete kali jadi mba fanny yg kena serempet. di malang sih sebenernya lumayan banyak menu enak menurut lidahku, tp kebanyakan yang rasa merakyat. misalnya es puter di alun2 haha

  • Ciwi Traveling
    Ciwi Traveling 11 Juli, 2019

    Mbak saya juga orang pasuruan loh. Emang depot hok lay nih legendaris banget.
    Fosconya nagihin, lumpianya enak, tapi pas kenasa ngga nyoba menu cwimienya malah coba yg lain.
    Porsinya banyak ya, jadi pengen habis baca ini :(

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 12 Juli, 2019

      Porsinya sedeng sih, kenyang lah. Salam kenal

Add Comment
comment url