Spot Foto Terbaik di Wisata Bedugul Pura Ulun Danu Beratan
Wisata Pura Ulun Danu Bedugul memang memiliki kecantikan yang siap memanjakan mata. Tak ayal jika destinasi wisata satu ini menjadi salah satu icon pulau Bali, selain pura di tanah lot tentunya.
Itu kenapa, hampir semua wisatawan baik domestik maupun mancanegara tak rugi menyempatkan singgah dan berfoto di Pura Ulun Danu Bedugul ini meski jalur yang kudu ditempuh butuh effort lebih.
Selain karena iconic, tentunya karena kerupawanan spot yang instagramable.
Ettapi percaya gak?
aku butuh 8 tahun stay di Bali untuk bisa merasakan syahdunya pose berlatar keindahan Pura yang berdiri di atas danau Beratan bedugul ini, lho.
Kok bisa?
Nyatanya begitu. Hehe.
Jadi begini...
Delapan tahun yang lalu, awal 2012, saat pertama kali ke Bali, sebenernya aku sudah bertandang ke bedugul ini. Saat itu pas pulang dari acara interview kerja, sama pak bojo diajakpacaran kesana.
Berbekal motor butut dan duit pas-pasan, berangkatlah kami ke bedugul sambil merasakan kesedihan knalpot motor yang ngos-ngosan.
Sesampainya di sekitaran wisata bedugul, pak bojo yang kala itu lagi bokek maksimal, hanya mengajakku parkir di area pemancingan, tepatnya di sebelah area wisata pura ulun danu. *udah tahu bokek, ngapain ngajakin ke bedugul coba? yakan?
Pas aku bilang aku pengen ke sana (sambil menunjuk arah Pura Ulun Danu), pak bojo beralasan macem-macem. Begini lah begitu lah. Ruwet deh pokoknya.
Udah muka rasa asep knalpot, yekan, debu nempel secara membabi buta, tahu kan nih muka udah cemana? Ditambah sebel plus manyun, hehe, sudah macam gado-gado lah itu.
Nggak sampai sejam, akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang saja. Karena mamak sudah sebel.
Sempet sih kepikiran selfie pake hempon N**** jadul kala itu, ya tapi dengan muka serba absurd tersebut, you know lah bakal gimana hasilnya.
Ok I'm fine, beb!
Jadi aku, yang ngakunya tinggal di Bali, setiap ditanya di Bedugul ada apa, mana fotonya, cuma bisa meringis. Hihi.
Anyway, yang penting aku sudah berhasil berpose manjah berlatar Pura Ulun Danu Bedugul, betul?
Itu kenapa, hampir semua wisatawan baik domestik maupun mancanegara tak rugi menyempatkan singgah dan berfoto di Pura Ulun Danu Bedugul ini meski jalur yang kudu ditempuh butuh effort lebih.
Selain karena iconic, tentunya karena kerupawanan spot yang instagramable.
Ettapi percaya gak?
aku butuh 8 tahun stay di Bali untuk bisa merasakan syahdunya pose berlatar keindahan Pura yang berdiri di atas danau Beratan bedugul ini, lho.
Kok bisa?
Nyatanya begitu. Hehe.
Jadi begini...
Delapan tahun yang lalu, awal 2012, saat pertama kali ke Bali, sebenernya aku sudah bertandang ke bedugul ini. Saat itu pas pulang dari acara interview kerja, sama pak bojo diajak
Berbekal motor butut dan duit pas-pasan, berangkatlah kami ke bedugul sambil merasakan kesedihan knalpot motor yang ngos-ngosan.
Sesampainya di sekitaran wisata bedugul, pak bojo yang kala itu lagi bokek maksimal, hanya mengajakku parkir di area pemancingan, tepatnya di sebelah area wisata pura ulun danu. *udah tahu bokek, ngapain ngajakin ke bedugul coba? yakan?
Pas aku bilang aku pengen ke sana (sambil menunjuk arah Pura Ulun Danu), pak bojo beralasan macem-macem. Begini lah begitu lah. Ruwet deh pokoknya.
Udah muka rasa asep knalpot, yekan, debu nempel secara membabi buta, tahu kan nih muka udah cemana? Ditambah sebel plus manyun, hehe, sudah macam gado-gado lah itu.
Nggak sampai sejam, akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang saja. Karena mamak sudah sebel.
Sempet sih kepikiran selfie pake hempon N**** jadul kala itu, ya tapi dengan muka serba absurd tersebut, you know lah bakal gimana hasilnya.
Ok I'm fine, beb!
Jadi aku, yang ngakunya tinggal di Bali, setiap ditanya di Bedugul ada apa, mana fotonya, cuma bisa meringis. Hihi.
Anyway, yang penting aku sudah berhasil berpose manjah berlatar Pura Ulun Danu Bedugul, betul?
Pura Ulun Danu Beratan Bedugul
Ulun Danu sendiri jika diartikan adalah Tepi Danau, yaitu dari kata Ulun yang berarti tepi, dan Danu yang berarti danau.
Di Bali, Pura Ulun Danu itu ada dua ya gaes, yaitu Pura Ulun Danu Batur yang terletak di danau Batur - Kintamani, dan tentu saja Pura Ulun Danu Beratan yang letaknya berada di danau beratan Bedugul ini.
Di Bali, Pura Ulun Danu itu ada dua ya gaes, yaitu Pura Ulun Danu Batur yang terletak di danau Batur - Kintamani, dan tentu saja Pura Ulun Danu Beratan yang letaknya berada di danau beratan Bedugul ini.
Bedugul sendiri merupakan sebutan untuk area tempat wisata ikonik di Bali yang terletak di kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan, Bali. Jaraknya sekitar lima-puluhan kilometer dari kota Denpasar menuju arah Singaraja melalui jalur utama Denpasar - Singaraja.
Selain Pura Ulun Danu Beratan ini, terdapat banyak sekali tempat wisata di Bedugul. Misalnya Kebun Raya Bedugul atau populer dengan nama Bedugul Botanical Garden, danau buyan dan tamblingan, Blooms Garden yang merupatan tempat wisata baru di Bedugul, hingga wisata alam camping ground dengan panorama danau.
Rute Menuju Daerah Wisata Bedugul
Untuk menuju ke tempat wisata Pura Ulun Danu atau Danau Beratan Bedugul ini, bisa dilalui dari Penebel - Tabanan, yaitu searah dengan wisata pemandian air panas penatahan dan angseri. Namun, jalur umum yang biasa dilalui adalah jalur utama Denpasar-Singaraja, yaitu mengwi. Tapi kalau kalian dari arah Singaraja, jalurnya pun sama, hanya arah sebaliknya saja.
Meskipun aku tinggal di Tabanan kota, kami tetap memilih melewati jalur umum, yaitu jalur utama Denpasar - Singaraja. Karena kami belum pernah melewati jalur penebel, daripada resiko di jalan, maka kami putuskan untuk melewati jalur umum saja.
Kalau temen-temen berangkat dari daerah Kuta atau bandara Ngurah Rai, butuh setidaknya 2 jam perjalanan, dengan catatan tidak ada kemacetan yang hakiki.
Namun kalau dari Tabanan kota, dari tempat tinggalku, kita hanya butuh sekitar satu jam untuk sampai di lokasi, tentu saja dengan jalur berkelok yang pemandangannya apik itu.
Tapi tenang!
Dari mengwi hingga bedugul, jalur berkelok ini tidak terlalu curam, dan hanya beberapa saja. Kecuali jika lanjut ke arah Singaraja, kelokan itu akan semakin nyata seramnya, terlebih jika kita berkendara dengan mobil atau bus.
Sedangkan jika mengendarai motor, apalagi berkonvoi ria, kelokan ini akan tetap terasa manis (ngomong manisnya sambil meringis).
Seperti yang aku bilang soal kegagalan rencana tadi, yang harusnya jam 11 sudah berada di puncak bedugul, karena kejadian kecil tak terduga itu, kami baru mendarat sempurna paripurna jam 2 siang. Dan itu, hujan sudah mulai turun gaes!
As we know ya, daerah sekitaran puncak bedugul ini setiap hari memang hujan, terutama jika sudah diatas jam 12 siang.
Baru masuk ke parkiran saja kami sudah disapa gerimis manis, begitu masuk dan ternganga dengan pemandangan menawan Pura berlatar kabut dan bukit itu, mendung semakin pekat saja. Untungnya kami sempat mengambil beberapa pose foto meskipun harus ekstra menyiasati bidikan akibat pengunjung yang lumayan ramai.
Just FYI, harga tiket masuk ke area wisata pura ulun danu untuk wisatawan domestik sebesar 30.000 rupiah per orang dewasa, dan 20.000 rupiah untuk anak-anak usia 2-8 tahun. Sedangkan untuk wisatawan asing, biasanya harganya lebih tinggi.
Untuk urusan yang satu ini, jangan lupa kosongkan memori kamera/ponsel saat akan berwisata, kemana pun. Ini untuk menghindari acara gagal foto karena memori penuh.
Nggak mau kan, udah seru-seru berpose, ehh tiba-tiba dapet kabar "memori anda tidak mencukupi".
Oke.
Di gapura atau candi bentar ini adalah spot wajib berpose pertama. Tapi...
Karena gapura ini merupakan pintu masuk ke area pura, tentu saja tidak mudah bisa berpose lenggang tanpa antrian atau tanpa orang berlalu-lalang. Apalagi saat musim liburan, hehe.
Tapi tenang!
Tetap bisa berpose kok, hanya butuh kesabaran kalau memang harus antri atau ada pengunjung yang lewat.
Sebelum memasuki spot iconic di tepi danau beratan, kita juga akan disuguhi pura dalem beserta wantilan atau balai yang luas. Pura ini tidak dibuka setiap hari, jadi kita bisa berfoto di depan pintunya yang penuh dengan ukiran berwarna keemasan dengan basic merah itu.
Untuk berfoto dengan latar Pura ulun danu, kita bisa mengambilnya dari banyak sudut di sekeliling pura. Mulai dari depan paling samping, depan persis, samping dalam, hingga agak kesonohan lagi.
Kalian bisa mencoba berfoto dari semua titik ini, karena akan menghasilkan keindahan yang berbeda-beda. Dan menurutku, kesemua titik ini cakep banget.
Tapi sebagai gambaran, aku kasih contoh ya.
Setelah melewati jembatan bambu itu, kita akan ketemu lagi sama beragam spot foto lucu lainnya. Tapi yang menurutku paling kece sih yang batuan ini (cek gambar ya), aku kurang bisa mendefinisikan dalam kalimat, jadi silahkan lihat gambar.
Di spot ini, kita bisa berpose di tengah batu berlatar bukit berkabut. Kalau kameramu memiliki lensa yang ciamik, dijamin bakal kece badai. Sayangnya ini pakai kamera hempon ala kadarnya, plus yang motoin lagi galau, lagi anu, jadi ya sudah diterima dengan lapang dada saja.
Tapi kalau menggunakan kamera hempon yang agak bagusan, bisa kek gini nih kira-kira.
Balik lagi ke spot batu tadi.
Spot bebatuan ini ada dua buah, kembar berdampingan, jadi antriannya nggak panjang-panjang amat. hehe.
Sedangkan sisanya berupa taman, hamparan rumput yang luas, dan konon ada kandang rusa juga di pojokan entah. Sayangnya karena hujan semakin deras dan sudah terlalu sore, jadi aku tak sempat mengintip peraduan si rusa. hehe.
Di sekitaran area ini terdapat warung masakan khas Bali, yaitu Nasi Kedewatan. Ada balai panjang juga yang bisa dipakai untuk duduk-duduk melepas pegel kaki.
Oiya, ngomongin soal kuliner khas di Bali itu ada banyak lho, selain ayam betutu tentunya. Seperti nasi ayam kedewatan, lawar bebek kuwir, nyat-nyat, hingga bebek tepi sawah yang sangat terkenal di Ubud itu.
Meskipun aku tinggal di Tabanan kota, kami tetap memilih melewati jalur umum, yaitu jalur utama Denpasar - Singaraja. Karena kami belum pernah melewati jalur penebel, daripada resiko di jalan, maka kami putuskan untuk melewati jalur umum saja.
Kalau temen-temen berangkat dari daerah Kuta atau bandara Ngurah Rai, butuh setidaknya 2 jam perjalanan, dengan catatan tidak ada kemacetan yang hakiki.
Namun kalau dari Tabanan kota, dari tempat tinggalku, kita hanya butuh sekitar satu jam untuk sampai di lokasi, tentu saja dengan jalur berkelok yang pemandangannya apik itu.
Tapi tenang!
Dari mengwi hingga bedugul, jalur berkelok ini tidak terlalu curam, dan hanya beberapa saja. Kecuali jika lanjut ke arah Singaraja, kelokan itu akan semakin nyata seramnya, terlebih jika kita berkendara dengan mobil atau bus.
Sedangkan jika mengendarai motor, apalagi berkonvoi ria, kelokan ini akan tetap terasa manis (ngomong manisnya sambil meringis).
Seperti yang aku bilang soal kegagalan rencana tadi, yang harusnya jam 11 sudah berada di puncak bedugul, karena kejadian kecil tak terduga itu, kami baru mendarat sempurna paripurna jam 2 siang. Dan itu, hujan sudah mulai turun gaes!
As we know ya, daerah sekitaran puncak bedugul ini setiap hari memang hujan, terutama jika sudah diatas jam 12 siang.
Baru masuk ke parkiran saja kami sudah disapa gerimis manis, begitu masuk dan ternganga dengan pemandangan menawan Pura berlatar kabut dan bukit itu, mendung semakin pekat saja. Untungnya kami sempat mengambil beberapa pose foto meskipun harus ekstra menyiasati bidikan akibat pengunjung yang lumayan ramai.
Just FYI, harga tiket masuk ke area wisata pura ulun danu untuk wisatawan domestik sebesar 30.000 rupiah per orang dewasa, dan 20.000 rupiah untuk anak-anak usia 2-8 tahun. Sedangkan untuk wisatawan asing, biasanya harganya lebih tinggi.
![]() |
Harga tiket masuk pura ulun danu |
Spot Foto Wajib Saat di Area Wisata Pura Ulun Danu Beratan
Saat baru pertama kali kita singgah di sebuah tempat wisata, tentu akan keranjingan berfoto disana sini. Bahkan kadang sampai lupa kalau memori hempon kita terbatas, hehe.Untuk urusan yang satu ini, jangan lupa kosongkan memori kamera/ponsel saat akan berwisata, kemana pun. Ini untuk menghindari acara gagal foto karena memori penuh.
Nggak mau kan, udah seru-seru berpose, ehh tiba-tiba dapet kabar "memori anda tidak mencukupi".
Oke.
Spot Foto Candi Bentar
Saat kita baru masuk di pelataran tempat wisata, pemandangannya masih umum, hanya taman-taman cantik yang sering bisa kita temui di area wisata lain. Nah, setelah melewati jalan masuk ini, nanti kita ketemu sama gapura segede gambreng sebagai pintu gerbang menuju area pura. Gapura ini disebut juga Candi Bentar.![]() |
Spot foto pertama: gapura / candi bentar Photo by anak sulung, maklumin kalo miring semua |
Di gapura atau candi bentar ini adalah spot wajib berpose pertama. Tapi...
Karena gapura ini merupakan pintu masuk ke area pura, tentu saja tidak mudah bisa berpose lenggang tanpa antrian atau tanpa orang berlalu-lalang. Apalagi saat musim liburan, hehe.
Tapi tenang!
Tetap bisa berpose kok, hanya butuh kesabaran kalau memang harus antri atau ada pengunjung yang lewat.
![]() |
ini antriannya pas itu, sudah sore dan bukan peak season |
Sebelum memasuki spot iconic di tepi danau beratan, kita juga akan disuguhi pura dalem beserta wantilan atau balai yang luas. Pura ini tidak dibuka setiap hari, jadi kita bisa berfoto di depan pintunya yang penuh dengan ukiran berwarna keemasan dengan basic merah itu.
![]() |
pilihan spot kedua: depan pura dalem |
Spot Foto Pura Ulun Danu
Spot foto utama, tentu saja Pura di tepi danau yang diberi nama Pura Ulun Danu Beratan.Untuk berfoto dengan latar Pura ulun danu, kita bisa mengambilnya dari banyak sudut di sekeliling pura. Mulai dari depan paling samping, depan persis, samping dalam, hingga agak kesonohan lagi.
Kalian bisa mencoba berfoto dari semua titik ini, karena akan menghasilkan keindahan yang berbeda-beda. Dan menurutku, kesemua titik ini cakep banget.
![]() |
Spot Pura 1 dari depan samping kiri (pas baru masuk) |
![]() |
spot Pura 2 dari depan agak kiri dikit |
![]() |
spot Pura 3 dari depan pas |
![]() |
spot Pura 4 dari pojok kanan |
![]() |
spot Pura 5 dari samping kanan |
![]() |
another pose with family |
![]() |
spot Pura 6 dari belakang ujung sonoh |
![]() |
Dari hati yang terdalam *uhuk |
Spot Foto di Sekitar Area Wisata Pura Ulun Danu
Setelah melewati pesona keindahan Pura Ulun Danu, ada spot foto dari batu-batuan dan juga jembatan bambu pura-pura, tapi menurutku ini kurang sih, atau karena aku nggak ada ide untuk berpose disini. hehe.Tapi sebagai gambaran, aku kasih contoh ya.
![]() |
umbrella girl = emak (anu) payung |
Setelah melewati jembatan bambu itu, kita akan ketemu lagi sama beragam spot foto lucu lainnya. Tapi yang menurutku paling kece sih yang batuan ini (cek gambar ya), aku kurang bisa mendefinisikan dalam kalimat, jadi silahkan lihat gambar.
Di spot ini, kita bisa berpose di tengah batu berlatar bukit berkabut. Kalau kameramu memiliki lensa yang ciamik, dijamin bakal kece badai. Sayangnya ini pakai kamera hempon ala kadarnya, plus yang motoin lagi galau, lagi anu, jadi ya sudah diterima dengan lapang dada saja.
![]() |
spot batu |
Tapi kalau menggunakan kamera hempon yang agak bagusan, bisa kek gini nih kira-kira.
![]() |
tuh bagus kan bukit berkabutnya, kalau dipandang mata langsung itu aslinya jauh lebih cantik. pic by uncle Bee |
Balik lagi ke spot batu tadi.
Spot bebatuan ini ada dua buah, kembar berdampingan, jadi antriannya nggak panjang-panjang amat. hehe.
Sedangkan sisanya berupa taman, hamparan rumput yang luas, dan konon ada kandang rusa juga di pojokan entah. Sayangnya karena hujan semakin deras dan sudah terlalu sore, jadi aku tak sempat mengintip peraduan si rusa. hehe.
Di sekitaran area ini terdapat warung masakan khas Bali, yaitu Nasi Kedewatan. Ada balai panjang juga yang bisa dipakai untuk duduk-duduk melepas pegel kaki.
Oiya, ngomongin soal kuliner khas di Bali itu ada banyak lho, selain ayam betutu tentunya. Seperti nasi ayam kedewatan, lawar bebek kuwir, nyat-nyat, hingga bebek tepi sawah yang sangat terkenal di Ubud itu.
![]() |
itu bukit di belakangnya, suwer, aslinya cantik beud. |
Wahana Bermain di Wisata Pura Ulun Danu Beratan
Selain spot foto, yang namanya tempat wisata biasanya menyediakan wahana atau permainan yang bisa dinikmati oleh para pengunjung. Di wisata danau beratan Bedugul ini menyediakan wahana speed boat yang dapat disewa dengan tarif 100 ribu rupiah per sekali putaran untuk 3 orang penumpang.
Kabarnya sih ada juga sewa sampan kayu, tapi untuk yang ini aku kurang paham karena tidak melihat sendiri.
Nah, kalau tidak mau keluar duit, bisa juga bermain-main cantik untuk nyenengin anak-anak di play ground yang ada di sebelah kanan pintu masuk utama. Dermaga speed boat juga ada di sebelah kanan pintu masuk ini ya gaes.
Eiya, sekitaran play-ground untuk anak-anak ini ada kafenya juga, kali butuh ngopai atau apa gitu, as we know, disini itu dingin gaiz!
sayangnya pas aku kesana kemaren menjelang hari raya Galungan, jadinya semua kafe tutup.
Oke deh, sekian dulu ya jalan-jalan kali ini, semoga segera bisa jalan-jalan lagi.
see you on next trip!
안녕!
Kabarnya sih ada juga sewa sampan kayu, tapi untuk yang ini aku kurang paham karena tidak melihat sendiri.
Nah, kalau tidak mau keluar duit, bisa juga bermain-main cantik untuk nyenengin anak-anak di play ground yang ada di sebelah kanan pintu masuk utama. Dermaga speed boat juga ada di sebelah kanan pintu masuk ini ya gaes.
![]() |
dermaganya ada di sebelah sono, noh. buat yang lagi jomblo, boleh juga niru pose gini xixi |
Eiya, sekitaran play-ground untuk anak-anak ini ada kafenya juga, kali butuh ngopai atau apa gitu, as we know, disini itu dingin gaiz!
sayangnya pas aku kesana kemaren menjelang hari raya Galungan, jadinya semua kafe tutup.
![]() |
emak kurang bahagia pas kecil, jadi ikut main ayunan, hehe |
Tips Berkunjung ke Wisata Pura Ulun Danu Bedugul
- Waktu terbaik adalah pagi hingga sebelum tengah hari. Karena setelah jam 12 siang, seringnya hujan sudah mulai turun meskipun pada saat musim kemarau. Dan datang paling awal memberi kita keleluasaan saat pengambilan gambar. Tempat ini dibuka sejak jam 08.00 wita hingga 18.00 wita.
- Jika tidak ingin berdesakan dengan pengunjung yang sangat padat, tentu saja hindari weekend dan atau musim liburan (liburan semester, tengah tahun, dan akhir tahun). Ini pengaruh dengan spot foto yang nantinya akan bocor sama pengunjung lain.
- Siapkan payung atau jas hujan simple karena bedugul merupakan dataran tinggi dengan curah hujan tinggi, sehingga hujan bisa turun sewaktu-waktu. Jika tidak ingin repot, kita tetap bisa menyewa kok. Karena para penjaja ojek payung sudah stengbai di dalem menjajakan sewa payung selama kita ngiterin area wisata ini. Tarif sewa payung berkisar di harga 10.000 rupiah per payung, namun jika kalian beramai-ramai dan ingin menyewa banyak payung, bisa dikasih harga lebih murah.
- Jika datang di pagi hari, kalian bisa mempir ke beberapa destinasi wisata di sekitaran seperti Kebun Raya, Danau Tamblingan, Danau Buyan, Kebun Stroberi, dan masih banyak wisata kekinian lain yang hampir selalu bermunculan setiap musimnya.
- Oleh-oleh yang umum di beli saat berkunjung ke bedugul adalah Stroberi, buah salju, keripik bayam, Alpukat dan durian (jika musim). Bisa di beli di pasar bedugul, atau juga banyak tersedia lapak di sepanjang jalan pulang menuju Denpasar.
Oke deh, sekian dulu ya jalan-jalan kali ini, semoga segera bisa jalan-jalan lagi.
see you on next trip!
![]() |
suasana di dalam saat intens pengunjung tidak terlalu padat |
안녕!
Iyaalohh fotonya keren-keren 😍
Jadi inget liburan terakhirku fotonya nggak ada yang bener 😭
salahe gak ngajak aku, haha
Waaah ini bener-bener Instagramable buat pepotoan disini. Aku pernah kesini tapi gak foto. Hiks sedihnya ya...bawa kamera buat moto teman tapi giliran minta foto ulang dianya gak bisa moto pake kamera. Sedihnya akutuh......
salahe gak ngejak aku, hahaha
Keren. Yuni yang belum pernah ke Bali harus puas baca cerita traveling para blogger doang. Sabar lah. Nanti akan yuni jadwalkan.
segera dijadwalkan, ntar kita mitap mitap syantik
Bali memang destinasi yang tidak membosankan dan bikin rindu. Udha lama juga gk kesana.
Salam #OptimasiTwitter
hayu segera dijadwalkan lagi ke bali uda bayu, hehe
Waah asik juga lokasinya ya mbak. Untuk ambil gambar dari sudut manapun, pasti hasil jepretannya nampak indah bgt
iyup bener, hayu main ke bali kang