Pengalaman pertama menabung di bank Mandiri syariah
If saving money is wrong, I don’t want to be right! (William Shatner).
Menabung di Bank Syariah Mandiri
Rajin pangkal pandai,
Menabung pangkal kaya,
Tentunya kata-kata
sarat muatan positif diatas tidak asing lagi ya bagi kita, terutama yang jaman
sekolahnya era 90-an, atau bahkan sebelumnya.
Kalau anak sekolah
jaman sekarang diajarin hal-hal gitu juga nggak sih?
Aniway busway,
mau sekolahnya jaman 90-an atau mau sekolahnya jaman milenial, menabung
tetaplah hal positif yang sebaiknya tetap dilakukan dan diajarkan, ya.
Sebisa mungkin
jadikan menabung itu sebagai gaya hidup, bukan karena paksaan. *Meskipun dalam
kondisi ini, saya masih ada pada posisi kedua. Paksaan bayar uang kontrakan rumah
misalnya, wkwkwk.
Pada prinsipnya,
kita menabung tujuannya agar memiliki cadangan dana saat kita membutuhkan
pengeluaran berlebih untuk keperluan penting kelak. Misalnya, saat anak-anak
kita mulai masuk sekolah atau kuliah. Disaat-saat seperti itu, tentunya kita
membutuhkan biaya yang tak remeh. Mengingat biaya pendidikan jaman sekarang seharga
berlian.
Namun bagaimana
dengan menabung tapi malah buntung?
Menabung boleh
jadi ditujukan untuk simpanan jangka panjang. Tetapi tidak untuk kata “Tabungan”.
Iya,
Dewasa ini,
Tabungan atau lebih tepatnya Rekening Tabungan tidak serta merta mengkiaskan
demikian. Apalagi jika menabungnya di Bank Bank modern dengan segala fasilitas
mumpuninya, katakanlah ATM.
Rekening Tabungan yang sejatinya difungsikan sebagai
kantong penyimpanan pundi-pundi rupiah yang kita hasilkan, ternyata sering
menyimpang dari fitrahnya.
Entah itu hanya sebagai alat penerima gaji (doang), atau
penghubung jual beli para pebisnis online, atau juga menabung tapi tak pernah
membumbung. *soalnya sebelum membumbung udah digesek buat beli gincu, ini sih saya ya hehehe.
Contohnya saya,
penghasilan saya yang belum banyak sedangkan pengeluaran yang boleh disebut tak
pernah surut, menjadikan saldo rekening tabungan saya nyaris tak bertambah,
malah seringnya justru surut.
Kita tahu biaya
administrasi yang tiap bulan menggerogoti secara otomatis, tak pernah terlena
dengan keminiman saldo saya. Bahkan ketika saya tak bisa menabung pun, potongan
administrasi tetap terbayar tepat waktu.
Lalu bagaimana cara menyiasatinya?
Kalau menabung
di rumah, selain kurang aman dari jarahan tangan-tangan jahil *termasuk tangan jahil
saya, juga kurang aman dari kebutuhan dan kepengenan yang jahil.
Akhirnya saya
menemukan jenis simpanan atau tabungan yang cocok dengan kondisi keuangan saya,
minim.
Yaitu, dengan menyimpannya di Tabungan Simpatik dari Bank Syariah Mandiri (BSM).
Bagi muslim
seperti saya, Bank Syariah tentu saja memiliki poin khusus yaitu
kesyariah-annya. Meskipun bank syariah di Indonesia kita tercinta ini belum ada
yang 100% syariah, tapi bagi saya, sedikit itu lebih baik daipada tidak sama
sekali. Dan Bank Syariah Mandiri menurut saya memiliki ke-syariah-an yang cukup
banyak bahkan dibangdingkan dengan bank sejenis.
Rekening
tabungan simpatik dari Bank Syariah Mandiri ini menggunakan akad Wadiah, yaitu prinsip
ekonomi syariah dimana titipan (uang) nasabah yang harus dijaga dan
dikembalikan setiap saat nasabah yang bersangkutan menghendaki.
Sebagaimana
disebut titipan (bukan investasi), tabungan simpatik tidak memberikan bunga layaknya
bank konvensional memberlakukan. Hal ini positive bagi kaum muslim untuk
menghindari bunga atau yang juga sering disebut riba.
Dengan setoran
awal minimal 20.000 rupiah (tanpa kartu ATM) atau minimal 80.000 rupiah (dengan
kartu ATM), tabungan simpatik ini hanya memungut biaya administrasi sebesar
2000 rupiah tanpa memotong saldo pokok.
Artinya,
setiap bulan pihak bank akan memberikan nasabah bonus sebagai tanda terima
kasih atas titipan (uang) kita yang dipinjam pihak bank untuk kegiatan ekonomi.
Nominalnya tentu saja tidak banyak, dan juga tidak dengan penghitungan khusus
sebagaimana halnya perhitungan bunga.
Dari uang bonus tersebut bisa digunakan
untuk biaya administrasi sebesar 2000 rupiah setiap bulannya.
Namun, jika tidak
ada bonus yang tersisa maka biaya administrasi tidak diberlakukan, karena pada
akad wadiah saldo pokok tidak boleh berkurang.
Menarik kan?
Bagi saya,
yang jumlah saldo tabungannya belum bisa banyak. Tabungan Simpatik dari Bank
Syariah Mandiri ini sangat cocok, ya. Karena saldo pokok kita tidak akan
berkurang.
Apa saja syarat untuk membuka rekening Tabungan Simpatik ini?
Calon nasabah
hanya harus menyiapkan Kartu Identitas: KTP/SIM/Paspor. Dan untuk KTP pun tidak
dibatasi hanya KTP daerah setempat saja, ya. Syarat tambahan bagi nasabah yang
telah memiliki NPWP, untuk menyiapkan nomor NPWP. Skip bagi yang belum
memiliki NPWP.
Dan tentunya
menyiapkan sejumlah uang sedikitnya 20.000 rupiah (tanpa kartu ATM) dan 80.000
rupiah (dengan kartu ATM). *jumlah ini bisa berubah sewaktu-waktu sesuai
peraturan yang diberlakukan pada bank yang bersangkutan, ya.
Fitur, Biaya, dan Fasilitas Tabungan Simpatik BSM (Wadiah)
Berikut rangkuman fitur, biaya, dan fasilitas yang saya kutip dari website resmi Bank Syariah Mandiri.
Fitur & Biaya:
- Menggunakan akad Wadiah
- Setoran awal mulai 20.000 rupiah, dan setoran berikutnya minimal 10.000 rupiah.
- Biaya tutup rekening 10.000 rupiah
- Biaya administrasi 2000 rupiah per bulan atau sebesar bonus bulanan dan tidak memotong saldo pokok. (misalnya bonus yang diterima atau tersisa hanya 1.500 rupiah, maka biaya administrasi yang dikenakan hanya sebesar 1.500 rupiah saja).
- Biaya pemeliharaan kartu ATM 2000 rupiah per bulan.
Update 23 Feb 2019
Menurut info dari CS BSM Denpasar yang kemarin sempat mengobrol dengan saya:
Per 1 November 2018, Tabungan Syariah Mandiri "Simpatik" berubah nama menjadia Tabungan Syariah Mandiri "Wadiah". Berikut juga telah dihapuskannya biaya admin, baik tabungan maupun ATM. Akan tetapi, saldo mengendap yang dulunya 20 ribu kini menjadi 50 ribu rupiah. Dan, Saldo yang muncul di ATM hanya saldo yang bisa diambil saja.
Manfaat/Fasilitas:
- Aman dan terjamin
- Online di seluruh outlet BSM
- Fasilitas BSM Card, yang berfungsi sebagai kartu ATM & Debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM.
- Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking
- Penyaluran zakat, infaq dan sedekah.
Bagaimana dengan fasilitas BSM Card atau kartu ATM BSM?
Kartu ATM
BSM tentu saja bisa digunakan di seluruh mesin ATM resmi BSM. Selain itu, bisa
juga digunakan pada mesin ATM bersama dan juga mesin ATM Mandiri non Syariah
atau Bank Mandiri konvensional.
Bisa ya?
Bisa, sebagaimana
yang dituturkan mbak Customer Service yang meng-handle saya waktu itu.
Namun dengan
ketentuan, diberlakukan biaya sebesar 3000 rupiah untuk cek saldo. Jadi
sebaiknya tidak perlu cek saldo ya, kecuali di mesin ATM BSM sendiri.
Biaya administrasi
sebesar 6500 rupiah seperti biasanya tetap diberlakukan untuk transfer antar
bank, kecuali untuk transfer ke rekening bank Mandiri konvensional hanya
dikenakan biaya sebesar 2000 rupiah saja.
Namun untuk
tarik tunai dan transfer ke sesama rekening BSM yang dilakukan di mesin ATM
Bank Mandiri, tidak dikenakan biaya.
Sayangnya, di
daerah tempat tinggal saya, Tabanan – Bali. Bank Syariah Mandiri ini belum ada
kantor cabangnya, mesin setor tunai dan bahkan mesin ATM pun tak tersedia. Padahal,
Tabanan sendiri merupakan salah satu kabupaten yang banyak penduduk muslimnya, lho.
Baik
itu muslim pendatang maupun muslim dari warga lokal yang menjadi mualaf.
Jadi saya agak terkendala terutama untuk transaksi
penyetoran. Mau tidak mau harus menunggu kalau kami ada sekalian urusan ke
Denpasar.
Karenanya,
saya tetap menyisakan setidaknya satu rekening bank konvensional untuk
melakukan transaksi jual beli online atau kegiatan transfer mentransfer.
Semoga
tulisan ini dapat menjawab pertanyaan yang bikin teman-teman semua penasaran, ya. Dan semoga di Tabanan
segera dibuka kantor cabang Bank Syariah Mandiri juga, Aamiin…
Jangan lupa
tebarkan semangat positive, biar bahagia dunia akherat!
안녕!
Keren nih, hasil dari blog udah bisa buka tabungan di mana2
Aamiin,,, kali bisa buat beli mobil aprat gitu. Wkwkw
Mak asih kakak penjelasannya, tujuan menabung kita sama, tak mau terpotong2 biaya admin 😅
Makasih teteh, penjelasannya sangat2 membantu, krn tujuan saya juga sama, pengen nabung yg gk trllu besar potongan adminnya 😅
Berarti potongan biaya pemeliharaan ATM yg 2000 perbulan akan mengurangi saldo pokok ya kak?
Kalau saya di BNI Syariah ga ada potongan kayanya deh tapi lupa milih jenis apa, dulu buatnya juga karena untuk bayaran anak sekolah harus lewat BNI & kalau pilih yang konvensional males kena adm akhirnya pilih Syariah
iya bunda sekarang sudah tidak ada. Dulu awalnya ada biaya administrasi untuk tabungan wadiah dengan fasilitas kartu ATM, tetapi tidak sampai memotong saldo pokok tabungannya sesuai penjelasan di atas. btw terima kasih sudah mampir.
Allhamdulillah dpet pencerahan, trnyata biaya adm.a dikit hehe... Mksh kakak
Kak saya awal nabung 100.000 ribu, pas siangnya saya cek saldo saya cuma tinggal 50ribu itu gimana ya? Padahal gak di ambil sama sekali
Kalau nggak salah itu masuk di saldo mengendap. Jadi kalau d atm/mbanking yang muncul adalah saldo yg bisa dipakai saja. Tapi d buku saldonya akan muncul
Waah enak nggak ada biaya admin ya. Aku jadi pengen punya tabungan di BSM juga niih :)
Tetapi beda dengan saya, saya membuka tabubgan manduri syariah, biaya bulanan rupanya tetap ada yaitu 10.000/bln. Kemaren setelah 5 bulan engak ada saldo kemudian dapat tranferan dari teman 200.000, tapi sayang biaya bulanan 50.000 labgsung di tagih. Cuma bisa narik 150.000. apa ada solusi agar tdk kena biaya bulanan...
Atau produk BSM nya bukan yg wadiah mungkin? Kalau yg rekening wadiah setahu saya nggak ada potongan admin, tetapi ada saldo mengendap sebesar 50rb (dan tidak muncul di atm, hanya muncul di buku tabungan saja)
Berarti biayanya adm 2000 untuk pemeliharaan kartu memotong saldo pokoknya yakak??