SO-CIAL ME-DI-A
Noun
Websites and applications that enable users to create and share content or to participate in social networking.
BPN #5 | Tentang Social Media
FAKTA 1: Bahwa Social Media itu Bermanfaat
Tak bisa kita pungkiri, kehadiran Social Media mampu
mempertemukan teman-teman semasa sekolah dulu yang mungkin kini keberadaannya
tak kita ketahui. Terutama untuk yang seangkatan saya sampai keatas, ya.
Yakan jaman
kita belum ada henpon pintar. Telponan aja kudu antri di warnet, yekan?
Namun,
berkat Social Media seperti Facebook, Instagram, Twitter dan seterusnya ini
telah mampu menyambung tali silaturahmi yang mungkin sempat terputus sekian
tahun lamanya.
Lama nggak pernah tau kabar, eh ternyata sama-sama merantau di
kota yang sama. Seneng pastinya ya berasa punya sodara di perantauan.
Benefit lainnya
yang tak kalah menguntungkan adalah sebagai media untuk promosi.
Seperti saya misalnya.
Saya, yang awalnya
hanya iseng memposting kue hasil uji coba alias praktek, tetiba mendapat orderan
berawal dari social media juga. Padahal saya belum punya toko kue, bahkan
tetangga sekomplek saya pun sebagian besar tidak tahu kalau saya suka bikin kue
saat itu.
Terbukti kan kehadiran
Media Social seperti Instagram dan Facebook inilah yang membantu kita memperkenalkan
usaha atau mempertemukan kita kepada orang-orang yang bahkan tinggalnya jauh dari
tempat kita dan tidak pernah mengenal kita sebelumnya.
Pasti banyak
yang punya cerita seperti saya ini, kan?
Selain dua
hal diatas, tentunya masih banyak lagi ya keuntungan menggunakan Social media
ini. Antara lain, kita bisa mengikuti dan berteman atau tergabung dalam
komunitas yang memiliki hobi atau kesukaan yang sama.
Contohnya
bergabung dalam grup Komunitas Blogger dan mengikuti tips-tips Blogging dari
admin Grup tersebut. Atau juga komunitas lain seperti sesama pecinta seni
merajut, seni merangkai, fotografi, memasak dan sebagainya.
FAKTA 2: Bahwa Social media Juga Pembawa Petaka
Alih-alih
sebagai media berbagi segudang informasi, Social Media juga memiliki sisi-sisi
negatif yang patut kita waspadai ya genks.
Tahu kan
kalau sering juga ada pemberitaan-pemberitaan tentang penipuan, pencabulan
bahkan berakhir dengan pembunuhan berawal dari penggunaan Social media.
Saking jamaknya
manfaat social media ini, tak ayal pula akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab.
Selain itu,
belakangan juga santer terjadi curhatan berjamaah tentang pasangannya yang
berselingkuh akibat “over euphoria” pada acara reuni pasca tertautnya akun social
media dengan teman sekolah dulu.
Tak cukup itu, karena saking seringnya posting foto dan umbar cerita kemesraan dengan
pasangannya, membuat banyak yang iri dan justru jatuh cinta dengan pasangannya
tersebut.
Nah, lho!
Jadi, harap
selalu waspada ya buat pengguna Sosial Media. Self reminder juga buat saya sih.
FAKTA 3: Bahwa Social media Sebagai Lahan Menebar Fitnah
Ini nih
yang akhir-akhir ini bikin kita sering geleng-geleng kepala. Saking banyaknya
informasi yang mudah tersebar, dan saking banyaknya juga pengguna yang mudah
sekali latah menyebarkan informasi, yang bahkan sebelum tahu kebenarannya.
Menjadi hal yang justru menguntungkan bagi pihak-pihak anonim tak bertanggung jawab, yang entah apa
tujuannya, beromba-lomba mentransfer semua informasi fiktif yang disebut HOAX.
Hoax ini
sebenernya sudah sejak lama hadir di tengah-tengah social media. Namun baru
sangat terasa meresahkannya akhir-akhir ini.
Sebelum-sebelumnya,
berita HOAX ini lebih banyak digunakan oleh makelar penjual akun dengan
mengumpulkan “Like Page” sebanyak-banyaknya. Juga makelar “Link” untuk
meningkatkan traffic sebuah “Situs” yang masih anonim.
Namun makin
kesini, penyebaran-penyebaran HOAX ini meluas hingga ke fitnah politik dan percobaan
memecah belah kesatuan bangsa kita tercinta ini dengan menggonjang-ganjing dan
mengadu domba ranah agama.
Weleh,
makin serem banget bukan?
FAKTA 4: Bahwa Social media adalah dimulainya Kenyinyiran Massal
Dan kumpulan dari semuanya adalah dimulainya seluruh kenyinyiran massal di negri ini.
Ada artis cerai, nyinyir. Ada artis nikah, nyinyir. Ada artis viral, nyinyir. Artis nggak laku, nyinyir juga.
Belum lagi soal politik.
Harga cabe mahal salah presiden, harga Pertamax mahal dan nggak bisa ngisi Fortunernya dengan Pertamax salah presiden, sampai presiden pakai kaos oblong juga salah.
Saya sih tidak sibuk soal capres-capresan, cuman risih aja. Sebentar-sebentar nyalahin capres A, sebentar-sebentar njelekin capres B. Sebentar-sebentar ada yang posting capres ini begini capres itu begitu, trus komennya panjangggggg kayak catatan dosa.
Belum lagi soal apa yang jadi viral.
Bahkan artis K-Pop nyumbang nyanyi di acara penutupan Sea Games jadi masalah.
Duhh ileh, mau mereka artis wajah plastik mau tembaga, mereka itu terkenal dengan prestasinya. Kenapa kita sibuk memperkenalkan diri dengan kenyinyiran sih, haloooww!
MARI BIJAKSANA BERSOSIAL MEDIA
Sebagai manusia
yang berakal dan berilmu. Tentunya kita harus pandai menyikapi hal-hal yang ada
di sekeliling kita, ya. Termasuk bersosial di dunia maya.
Apakah menggunakan Social media itu salah?
Menurut saya
pribadi sih enggak, ya.
Saya juga menggunakannya sampai saat ini.
Tapi, mari
kita gunakan social media kita untuk berbagi hal-hal yang bermanfaat saja.
***
#Bagikan Hanya Hal Positif
Berbagi itu tidak harus berupa uang, hadiah benda atau makanan dan
sebagainya. Berbagi informasi ringan seperti misalnya berbagi Resep atau Ide
Menu masakan sehari-hari itu juga termasuk hal positif, lho.
Meskipun ya, tidak mungkin semua yang membaca postingan Resepmu bakalan
suka dan berterima kasih. Karena bakalan ada yang bilang pamer doang, atau mending kirim masakannya daripada fotonya, atau juga ada yang justru malas membacanya karena si beliaunya ini memang tidak hobi
masak.
Itu wajar!
Karena kita tidak mungkin menyenangkan semua kenyinyiran di negri ini. yekan?
"Berbagi-lah hal yang bermanfaat untuk orang lain meski itu kecil, InsyaAllah akan memberi manfaat lebih untuk mu meski itu kelak"- Sera Wicaksono -
#Hindari Pamer Seminimal Mungkin
Disadari ataupun tidak, dengan alih-alih berbagi informasi, kadang kita
juga tidak sengaja menjadi agak Pamer, lho. Meskipun dengan lantang kita
menyebut bahwa kita tidak pamer.
Pamer di social media, bukan hanya tentang harta saja ya. Pamer mengumbar
kemesraan dengan pasangan itu juga berbahaya, lho. Nggak mau kan pasanganmu
dicuri orang?
Ingat! Hubungan pasangan yang sehat dan bahagia adalah yang tidak hyper mengumbar-ngumbar kemesraan, ya.
Boleh posting membanggakan pasangan, atau menunjukkan bahwa kalian adalah pasangan yang bahagia, sesekali saja.
Agar orang yang berniat mengajak anda selingkuh mundur teratur.
Tapi jika setiap saat postingan selalu seperti itu, bisa jadi justru teman anda sendiri yang nantinya akan kepincut dengan pasangan anda. Nah ya, bisa jadi PELAKOR itu ada karena kelalaian kita sendiri, CATAT!
Atau mau pamer ibadah?
Alih-alih biar dibilang ahli puasa, ahli sholat malam, malah bisa jadi
pahalanya yang berkurang. Nggak mau khan?
#Jaga Privasi
Ingat!
Social media itu bukan buku diary online, ya.
Jadi hindari curhat di social
media, Facebook misalnya. Karena itu sama dengan membuka aib kita sendiri
dengan membiarkan seluruh jagat membaca kekurangan kita. Apalagi yang urusannya
sama hati, soal pasangan, pertengkaran dengan saudara atau tetangga.
Termasuk menjaga privasi orang lain.
Pernah saya melihat postingan seorang teman.
Alih-alih mempromosikan bahwa event yang beliau handle ini banyak yang
berminat, beliau memposting daftar nama yang sudah mendaftar lengkap dengan nomor
rekening si pendaftar.
Di era digital seperti sekarang ini, hal-hal seperti itu sangat
berbahaya ya temans.
Jadi harap berhati-hati!
Termasuk bagi penggiat online shop, jangan sampai maksud hati mempromosikan bahwa kita penjual yang jujur dengan memposting testimoni transferan, malah mengumbar nomor rekening customer tanpa sensor.
#Batasi Pertemanan atau Batasi Postingan
Membatasi pertemanan bukan berarti sombong, ya.
Untuk media yang bisa membatasi pertemanan, sebaiknya dibatasi saja. Maksudnya, hindari menerima permintaan pertemanan dari orang atau akun yang tidak
kita kenal atau tidak jelas.
Ini peluang yang kadang sering disalahgunakan
oknum tak bertanggung jawab.
Karena hal ini berpotensi dekat dengan hal-hal semisal penipuan.
Untuk media yang tidak bisa atau tidak ingin kita batasi viewers nya, maka batasi postingannya.
#Stop Latah Share HOAX!
HOAX adalah berita atau informasi fiktif yang tidak memiliki landasan
kebenaran. Jadi kalau disebut sebagai Fitnah juga nggak salah, kan.
Nah, kalau fitnah-fitnah itu menyebar dan meluas melalui jari-jemari
kita, bukankah kita juga sebagai tukang fitnah?
Jangan sampai ya kita ikutan bergotong royong dalam rangka menyebarkan
Fitnah. Bukankan Fitnah itu lebih kejam daripada Pembunuhan?
PLISSS ya!
Rezeki itu datangnya dari DOA dan USAHA kita, bukan like, ketik "amin" dan share postingan HOAX!
#STOP Nyinyir!
Hindari bahasan yang menyinggung orang atau pihak-pihak tertentu,
terutama dengan bahasa yang kasar dan tidak sopan.
Selain kenyinyiran itu justru menunjukkan rendahnya level ke-intelek-an seseorang, tentunya hal itu
akan memicu adanya perdebatan. Karena sebuah kenyinyiran yang menular akan
menyebabkan kenyinyiran-kenyinyiran kronis yang menurunkan daya pikir rasional.
Dan satu lagi,
Kenyinyiran sekarang ada pasalnya lho! Maka berhati-hatilah dengan lisan dan tulisanmu.
Dan satu lagi,
Kenyinyiran sekarang ada pasalnya lho! Maka berhati-hatilah dengan lisan dan tulisanmu.
Mari bijak dalam ber Social Media!
Mari tebarkan semangat positif! NO Pesimis NO Suudzon.
Jadilah manusia yang dapat menghargai orang lain, agar kita termasuk manusia yang berharga.
STOP HOAX! STOP NYINYIR!
annyeong,

0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Yuk ngobrol di kolom komentar :)
Link Aktif dan SPAM akan dihapus.
*Bijak dalam berkomentar menunjukkan kualitas diri*
Happy reading other article....