Most Aesthetic Workstation: Dibangun dengan Selera, Disempurnakan oleh ASUS AiO V400

asus aio v400 for aesthetic workstation

Workstation? Barangkali dulu, jauh sebelum hari ini. Saya pernah bercita-cita bekerja di sebuah kantor megah dengan kubikel nyaman berisi komputer canggih dan printilan lucu. Namun impian itu seolah bergeser begitu saja. Karena pada akhirnya saya memilih menjadi IRT. Ibu rumah tangga yang hanya di rumah, di rumah, dan di rumah.

Apa itu kubikel? Workstation? Sedangkan meja kerja saja sering numpang di pinggiran meja makan. Kadang pindah di kasur. Kadang juga lesehan di lantai. Tanpa dekorasi artistik. Jauh dari kata estetik. Bahkan jika disebut meja kerja itu seolah kurang laik.

Memangnya IRT butuh meja kerja?

Mungkin ada yang bertanya begitu. Tapi, bukankah IRT di rumah juga masih bisa berkarya? Benarkah berkarya di balik meja kerja hanya untuk karyawan kantor saja? Hanya untuk pegawai saja? Padahal sejak pandemi beberapa tahun lalu, habit bekerja di kantor mulai mengalami pergeseran.

Saya memang seorang IRT. Dan seperti yang teman-teman tau, saya juga mengelola dan menulis di blog ini. Meskipun akhir-akhir ini ritmenya mulai tak karuan. Beberapa tahun lalu saya cukup aktif menulis. Saya juga kerap menerima tawaran kerjasama menulis artikel di blog pribadi saya ini. Semua saya lakukan secara daring dari rumah. Meski beberapa tawaran tertentu mengharuskan saya untuk visit. Baik untuk menghadiri acara/kegiatan, maupun visit lokasi yang dipilih brand untuk keperluan materi menulis.

Kalau saya sebut ini pekerjaan, rasanya kok agak sungkan. Karena cuan yang saya hasilkan mungkin tak sebanyak gaji kantoran. Ini bukan karena penghasilan blogger itu kecil loh, ya. Ini murni karena saya tak serajin itu. Karena saya mengerjakannya hanya sebagai sambilan dan hobi yang kerap terdistraksi.

Namun apa pun itu, saya tetap membutuhkan meja kerja untuk menuangkan ide pokok. Untuk memberi tempat layak bagi laptop jadul saya ini biar tidak gampang masuk angin. Dan, barangkali sedikit memberi validasi emosional saya tentang rasa memiliki "ruang pribadi".

Ngomongin lagi soal tren kerja di rumah a.k.a work from home (WFH). Beberapa tahun belakangan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di luar negeri mungkin tren kerja remot seperti ini sudah populer lebih awal. Tapi di Indonesia baru populer di tahun-tahun terakhir pasca pandemi.

Sebagai bagian dari generasi yang menjadi saksi berbagai pergeseran zaman. Tak sedikit ibu-ibu dari kalangan milenial memilih bekerja remot sambil mengurus rumah. Modelnya pun beragam. Mulai dari admin, desain grafis, editor, marketing digital, hingga blogger. Bahkan di kalangan Gen-Z, model pekerjaan seperti ini sudah lazim. Pun bagi mereka yang masih lajang. Tetap menghasilkan cuan, tetap berkarya, namun tetap bisa membersamai buah hati. Sekali dayung langsung nyampe bukan?

Ini bukan berarti saya meremehkan pekerjaan di kantor loh, ya. Kalau saja memungkinkan, barangkali saya juga ingin berkarir dan mewujudkan banyak mimpi saya di masa lalu. Terkadang bahkan saya rindu makan siang bareng temen kantor. Rindu berantem perkara gunting dan alat tulis yang sering tiba-tiba pindah alam.

Baiklah, kita tidak perlu membahas rindu itu. Karena nyatanya Dilan sudah putus sama Milea. 

Saat ini, selain menjadi penulis receh, saya juga sedang mencoba peruntungan di dunia afiliate. Jangan tanya sudah berapa digit komisi saya. Itu biarlah hanya saya, Tuhan, dan TikTok yang tau. Tapi masalahnya bukan itu.

Kalau hanya kegiatan menulis sebagai blogger receh, mungkin saya bisa tetap tenang meski laptop saya ini kadang demam. Tapi di dunia afiliate yang harus bergelut dengan olah video. Disodori bobot file yang makin ke sini makin berat. Laptop saya ini langsung sesak napas.

Mengedit foto untuk blog bersama laptop tua kesayangan

Tentu saja saya sudah terpikir dan berencana mengganti laptop paruh baya ini dengan generasi yang lebih canggih. Yang lebih bisa diajak lari meski saya sendiri kalau diajak lari pasti kambuh encoknya.

Faktanya, selain saldo tabungan yang masih maju mundur, ada beberapa kegalauan yang kerap mengganggu keyakinan saya. Kalau saya beli laptop, lebar layarnya kadang masih terasa kurang. Apalagi jika terpaksa harus membagi layar. Sedangkan mata 40+ saya sudah mulai aus dan sering rewel. Rasanya tak puas.

Sempat kepikiran membeli desktop karena memungkinkan penggunaan layar yang lebih lebar. Tapi lagi-lagi, desktop tower itu membutuhkan ruang yang tak sesimpel laptop. Untuk ukuran tempat tinggal dan meja kerja saya, menempatkan desktop tower rasanya bukan pilihan yang bijak.

Selain boros tempat, desktop tower juga menyisakan masalah lama. Kabel yang bergelantungan. Kemungkinan tagihan listrik yang tiba-tiba segendut tuan Krabs. Tentu menjadi perkara yang patut saya pertimbangkan. Kan tidak mungkin beban akan ditanggung negara.

Dan lagi, agaknya juga melawan prinsip minimalis yang saya yakini.

Iya, saya pecinta minimalis. Saya juga manis. Tapi bukan itu alasannya.

Meski meja kerja saya saat ini tidak mengisyaratkan konsep minimalis, karena harus berbagi dengan tumpukan buku dan skincare.  Namun di mata saya, konsep minimalis tetap menciptakan nilai estetik yang memancarkan energi elegan. Seperti ASUS V400 All-in-One PC (AiO) , workstation estetik untuk mendukung produktivitas multitasking sehari-hari. Tipis, kompak, dan sangat mewakili citra "clean look". Sesuai selera estetik generasi abad ini.

Kalau menurut teman-teman, estetik itu yang gimana, sih?

Workstation & Workspace Estetik Idaman Versi Saya

Sebuah meja kerja minimalis, "clean look", dan menciptakan kesan elegan itu masih menghuni daftar doa saya. Semoga sebentar lagi bakal terwujud. Agaknya juga berkat hadirnya ASUS AiO V400 Series

Saya pernah menatap lama layar ponsel. Saat itu saya menemukan konten dekorasi meja kerja di salah satu media sosial. Tidak banyak ornamen. Tidak banyak warna. Namun entah kenapa mata saya tak bisa melewatinya begitu saja.

Meja kerja itu tak memiliki desain neko-neko. Hanya permukaan datar dengan empat kaki ramping dan lurus. Secara keseluruhan berwarna putih dengan finishing matte. Ukurannya pun tak luas.

Di atas kesederhanaan itu, duduk sebuah layar monitor berukuran sedang. Wireless keyboard dan mouse beserta pad di dekatnya, menampilkan sentuhan harmoni yang manis. Tak ada benda berserakan di sekitar meja kecuali satu pot mini kaktus. Semuanya tampak rapi, bersih, namun menjanjikan nilai estetik yang tak main-main. Menurut saya.

Tapi, ada yang ganjil.

Tak ada kabel-kabel penghubung yang bergelantungan. Pun kotak CPU yang biasanya duduk tenang di sebelah kaki meja. Berdasarkan bentuknya, seharusnya layar monitor tersebut bukanlah ciri-ciri laptop. 

“Kira-kira di mana dia menaruh benda yang sering ngabisin tempat itu? Kabelnya juga disembunyikan di mana bisa serapi itu?” pikiran saya bertanya-tanya.

Saya bahkan sempat berfikir itu hanya dekorasi untuk kebutuhan konten “Home Decor”. Namun faktanya, layar dalam konten itu menyala dan sedang digunakan oleh pemiliknya. 

“Apa iya sudah ada desktop bluetooth?” imajinasi saya menggeliat.

Kalau tidak segera sadar, bisa-bisa saya nekat melamar ke tim desain ASUS khusus imajinasi dan khayalan. Untung nggak jadi. Karena menurut ringkasan AI, menyambungkan layar monitor ke CPU PC berbasis nirkabel umumnya tidak disarankan dan seringkali tidak berhasil. Hal itu karena Bluetooth tidak dirancang untuk bandwidth video tinggi.

Lah iya juga, yang kabel langsung nempel begini saja kadang masih sering lemot. *Berkata sambil berbisik, takut laptop jadul saya ini tiba-tiba ngambek.

Jadi ya sudah, saya putuskan untuk mencari saja di internet tentang layar tanpa desktop itu. Tapi teman-teman, please ya jangan pernah bercita-cita untuk mencari “desktop bluetooth” di mesin pencarian. Karena saat ini yang muncul adalah usb bluetooth adapter dan speaker bluetooth. Tunggu saja barangkali ASUS akan merilisnya di masa depan. Buat tim ASUS, jangan lupa jatah saya ya. *winks gracefully ;)

ASUS AiO V400 Series adalah Simbol Estetik yang Sesungguhnya

Selamat! Tebakan teman-teman benar. Layar ajaib itu bernama AiO (All in One) PC. 

AiO PC adalah PC desktop yang didesain kompak dan menyatu dengan layar. Bukan, AiO bukanlah laptop. AiO adalah perwujudan PC desktop yang tampil ringkas layaknya laptop, namun tetap memiliki segala kelebihan PC desktop yang tak dimiliki laptop.

Nah, ASUS juga baru saja meluncurkan seri terbaru untuk lini All in One PC (AiO). Desktop ringkas besutan ASUS terbaru kali ini bertajuk V400 Series. Kenapa series? Karena ada 2 tipe ya teman-teman. Tipe V440VA untuk layar 24 inci dan tipe V470VA untuk layar 27 inci.

Menurut teman-teman enak yang mana ya, layar 24 atau 27?

Karena ruangan saya sempit, sepertinya 24 inci sudah cukup. Tapi membayangkan nonton drakor di layar 27 inci, agaknya jiwa komedi bucin saya meronta. Jadi, bagaimana kalau kita bahas dulu apa saja sih yang ditawarkan ASUS AiO V400 Series (V440 / V470) ini?

ASUS AiO V400 Series Wujudkan Workstation Estetik Idaman Milenial Hingga Gen Z

Kenapa saya sebut ASUS AiO V400 series mewujudkan workstation estetik idaman lintas generasi?

Sebagai warga sosial media, pasti akrab dong dengan sebutan “clean look”? 

Iya benar, memang kata “Clean Look” ini kerap ditujukan untuk gaya outfit. Tetapi menurut saya, sebutan ini sifatnya universal. Gaya yang simpel namun tetap estetik dan berkelas. Secara garis besar, definisi estetik juga merujuk pada penilaian “clean look” tersebut. Sepakat, kan?

Nah, ASUS AiO V400 series ini menurut saya mewakili gaya “clean look” itu. Kok bisa? Sini-sini, kita ngobrol sambil ngopi.

workstation aesthetic

Desain Ramping dengan Layar yang Lebih Hidup

Definisi estetik dan clean look adalah ramping dan ringkas. Betul apa betul banget?

Kenapa sih semua wanita kalau dibilang gemuk pasti kesal? Bener banget! Karena kita sadar betul bahwa bodi ramping itu sebuah bentuk nyata dari estetika. Meskipun, alih-alih mengiyakan saya pun kerap denial dengan fakta itu. 

Oke, kita tidak perlu membahas denial saya.

Faktanya, desain ASUS AiO V400 series yang tipis itu mampu memberi nilai estetik yang lebih “clean” di meja kerja. Heran saya sama ASUS, gercep banget nurutin maunya konsumen. Tapi bagus, sih. Saya juga seneng.

Ngomongin soal ramping, seberapa tipis sih ketebalan ASUS AiO V400 Series ini?

Ketebalan bodi hanya 36.5mm, alias kurang dari 4 cm. Itu pun diukur dari bagian yang paling menonjol atau melengkung. Sedangkan frame pada tepian layar dibuat lebih tipis.. Kabarnya ketebalan ini sudah dipangkas 25% dari seri pendahulunya. Untuk ukuran desktop kompak atau AiO PC, ini sudah tergolong tipis. Terlebih, tinggi bezel di bagian bawah sudah diperkecil juga. Konon hingga 38% dari generasi sebelumnya, yakni menjadi hanya 15.6mm. 

Dengan tampilan yang lebih slim ini, menurut saya AiO V400 (V440 / V470) akan menciptakan perspektif “clean look” pada meja kerja.

Rasio layar to body juga mencapai 93%. Artinya dapat memberikan cakupan layar yang terasa lebih luas. Bahkan teknologi layar NanoEdge yang disematkan ini mampu memberikan sudut pandang hingga 178 derajat. Dengan sudut pandang seepik itu tentu saja akan memberikan pengalaman visual yang lebih imersif bagi penggunanya.

Kabarnya kali ini ASUS juga menawarkan pilihan layar sentuh untuk AiO seri V400 tersebut. Baik di seri V440 (24 inci) maupun di seri V470 (27 inci).  

Tak cukup sampai di sini. Layar FHD yang diusung AiO V400 series ini juga memiliki color gamut 100%. Yang artinya memiliki spektrum warna yang lebih kaya sehingga mampu menyuguhkan tampilan warna yang presisi. Kualitas layar NanoEdge ini juga diperkuat dengan teknologi ASUS Splendid untuk warna yang hidup dan senyata aslinya.

Perkara kenyaman mata, produk besutan ASUS tidak perlu diragukan lagi bukan? Karena sudah mengantongi sertifikat anti silau dan emisi cahaya biru yang rendah dari TÜV Rheinland. Sehingga mata tetap aman dan nyaman meski durasi menatap layar cukup lama.

Kalau tujuannya harus ramping, kenapa tidak memilih laptop saja? Toh laptop ASUS terbaru banyak yang lebih tipis dan lebih mudah dibawa kemana-mana.

Hei Malin Kundang generasi terbarukan, dengarkan petuah Mamak!

Laptop memang didesain untuk kebutuhan mobilitas, sehingga kompak dan mudah dibawa menjadi syarat mutlak. Syarat ini mungkin akan mengorbankan beberapa hal, misalnya lebih mudah panas dari pada desktop. Juga lebar layar yang terbatas.

Sedangkan AiO atau All in One PC didesain untuk kebutuhan performa yang lebih stabil. Untuk multitasking berat setangguh desktop. Namun dikemas dalam bentuk yang lebih ringkas sehingga mampu memenuhi ekspektasi ruang kerja estetik generasi abad ini. Alih-alih sebagai mobile device, AiO memang ditujukan untuk penggunaan workstation yang menetap. Baik itu di kantor maupun di rumah.

Begitu ya teman-teman.

Mendukung Performa Multitasking untuk Produktivitas dan Kreativitas

Dengan tagline “ASUS V400 Series, AiO PC terbaik untuk di rumah dan di tempat kerja”, rasanya tak berlebihan. Faktanya, ASUS AiO PC V400 Series ini sudah dibekali dengan prosesor Intel® Core™ i7-13620H dengan dukungan RAM DDR5 hingga 32 GB.

Urusan multitasking dan kecepatan kerja sepertinya akan menjadi hal remeh untuk prosesor ini, bukan?

Ditambah lagi sokongan penyimpanan SSD hingga 1 TB. Bagaimana nih teman-teman konten kreator dan desain grafis? Apakah file-file kalian sudah meronta-ronta? Please, kasih file-file itu ruang penyimpanan yang lebih lega!

Koneksi cepat, real-time, dan stabil tentu juga menjadi kebutuhan pokok abad ini. Dengan adanya dukungan WiFi 6E, saya percaya AiO V400 series ini tidak akan mengenal istilah sinyal internet lemot. 

Untuk mendukung koneksi berbagai perangkat, ASUS AiO V400 series ini juga tak lupa dilengkapi dengan port-port modern. Seperti HDMI-in/out, USB 3.2, USB-C, serta slot SD/microSD.

Multimedia Berkelas hingga Teknologi AI: Pikiran Rileks Ide Mengalir

Aesthetic home AiO for work to entertainment? Cakep!

Kerja tanpa hiburan? Oh, tidak bisa!, begitu kata teman-teman Gen Z. Tenang, saya yang milenial pun juga begitu. Meskipun saya juga pernah hidup di masa suasana kerja kolonial. Tanpa boleh buka HP. Apalagi dengerin musik.

Oke stop! Saya tidak akan membahas masa abu-abu tua agak kebirun itu.

Dulu, saya memang enggan memilih desktop karena apa-apa harus dibeli secara terpisah. Harus dibawa ke tenaga profesional untuk merakitnya. Bahkan urusan speaker pun harus terpisah. Makan tempat iya. Kalau dulu banget, pasti nambahin kabel yang bikin rusuh mata juga iya. Bukan cuma bikin rusuh, tapi juga nambahin ribet perkara bersihin debunya.

Namun setelah mengenal ASUS AiO V400 series  ini, saya baru sadar kalau semua komponen yang sering kita butuhkan itu sudah dirakit dalam satu unit desktop kompak. Terima kasih banyak-banyak dong sama tim ASUS!

Dengan memanfaatkan teknologi bass-refleks yang canggih, berpadu dengan jernihnya stereo Dolby® Atmos, percaya nggak kalau stereo speaker hi-fi yang disematkan di perangkat ini mampu menciptakan kualitas audio yang premium? Teman-teman penggemar Netflix pasti menangis membaca ini. Hayo ngaku, pasti langsung pengen beli, kan? 

Nggak hanya ugal-ugalan perkara audio. ASUS AiO V400 series ini juga mengusung teknologi berbasis AI untuk menunjang kebutuhan komunikasi.

Yang pertama, two way AI noise-canceling technology. Yaitu teknologi berbasis AI yang dapat meredam kebisingan dari dua sisi sekaligus. Misal nih, temen-temen lagi zoom meeting. Jika di tempat temen-temen terlalu berisik, maka speaker akan melakukan peredaman suara bising saat upstream. Sehingga suara temen-temen bisa terdengar jernih oleh lawan bicara.

Begitu pun sebaliknya. Saat lingkungan lawan bicara terlalu ricuh, maka fungsi downstream akan menghilangkan kebisingan sehingga teman-teman dapat mendengarkan dengan lebih jelas.

Kedua. ASUS AiO V400 series juga menyematkan kamera berteknologi AI. Dengan efek kamera AI ASUS, teman-teman bisa tampil paripurna saat melakukan panggilan video kapan saja. Misalnya saat malam hari. Berkat efek Lighting Correction, kondisi lingkungan yang minim cahaya dapat terkoreksi secara otomatis, dinamis, serta adaptif.

Teknologi ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) juga tak ketinggalan. Fitur ini mampu meningkatkan kejernihan gambar secara signifikan pada saat panggilan berbasis video. Nggak hanya itu, kamera dengan kemampuan AI ini juga memiliki banyak fitur menarik lain. Diantaranya, menyamarkan latar belakang (background blur). Gaze Correction yang dapat memberikan kesan seolah mata kita selalu menatap pada kamera. Motion Tracking, hingga appearance filter untuk tampilan lebih good looking di depan kamera.

Dengan teknologi multimedia yang keren ini. Tidak hanya akan memenuhi standar hiburan teman-teman. Tetapi juga sangat mendukung pekerjaan teman-teman editor atau konten kreator. Dan bagi teman-teman yang bekerja remot, atau yang sering melakukan diskusi jarak jauh. Fitur AI pada kamera ini mungkin akan sangat bermanfaat.

Tidak lupa. Kamera yang disematkan juga sudah dibekali teknologi IF (infra red) yang dapat mendeteksi wajah pengguna meski dalam keadaan gelap sekalipun. Fitur ini sangat bermanfaat saat melakukan otentikasi wajah dengan Windows Hello.

Memberikan Rasa Aman dan Nyaman untuk Sekuriti Data Krusial

Akhir-akhir ini kita sering disuguhi berbagai berita kejahatan. Baik kejahatan fisik maupun kejahatan digital atau cyber crime. Yang mana umumnya kejahatan ini berkaitan dengan peretasan data finansial. Salah satunya geometrik wajah dari webcam pada perangkat yang terpapar virus digital.

Nah, ASUS AiO V400 series tentu tak lupa menyelipkan fitur krusial ini.

Kamera tak melulu hanya perkara fitur canggih AI. Privasi pengguna tentunya menjadi salah satu prioritas yang tak luput dari perhatian ASUS. Pada AiO PC V400 series ini, kamera yang ditanamkan bisa ditarik-tekan secara manual (retractable camera). Saat akan menggunakan kamera, teman-teman bisa menariknya ke atas. Namun saat tidak digunakan, teman-teman bisa menutupnya dengan menekan kamera ke posisi semula. 

Pemilihan retractable camera ini menurut saya sangat bijak. Alih-alih mempertahankan kamera statis yang mengharuskan ukuran bezel tebal, retractable camera justru memberi peluang penggunaan bezel tipis yang lebih manis dan estetik. Namun lebih dari itu, kondisi ini dapat memberikan fungsi perlindungan dari kejahatan cyber yang semakin beragam.

Oh iya temen-teman kesayangan, mumpung inget mau sekalian mengingatkan nih. Simak dulu yuk, 4 hal sederhana untuk melindungi diri dari serangan kejahatan cyber!

  • Jangan lupa ganti password atau kata sandi pada akun yang berhubungan dengan rekening atau aplikasi finansial secara berkala.
  • Jangan klik tautan sembarangan! Waspadai tautan yang mirip dengan situs resmi tetapi memiliki typo atau kesalahan dalam penulisan.
  • Jangan mengunduh aplikasi sembarangan. Terutama pada ponsel. Apalagi jika ponsel sering dipinjam anak untuk bermain game. Ajarkan dan pastikan anak tidak melakukan pengunduhan apapun tanpa pendampingan orang tua.
  • Jangan masuk Wi-Fi umum sembarangan. Wi-Fi umum yang gratis rentan dengan peretasan data. Jadi jangan melakukan transaksi, membuka situs atau aplikasi keuangan menggunakan saluran internet terbuka ini.

Nah, untuk menjaga enkripsi data sensitif pengguna, ASUS AiO V400 series juga telah dilengkapi dengan chip TPM 2.0. Teknologi ini memberi fungsi keamanan dari resiko akses ilegal seperti pembobolan Mobile Banking atau akses-akses penting lainnya.

Tak hanya menjaga keamanan secara digital. ASUS juga membekali AiO V400 series dengan slot Kensington Lock. Fitur ini memungkinkan pengguna mengunci device secara fisik dari potensi pencurian. Letak Kensington Lock ini sederet bersama port microphone di bagian sisi bawah layar monitor. Untuk tata cara penggunaan kensington lock, teman-teman bisa mencarinya di youtube, TikTok, atau portal video lainnya.

Tahun Baru Workstation Idaman Sudah Menunggu

Saya tipe pecinta minimalis. Bagi saya, minimalis itu memancarkan kesan elegan. Atau, mungkin alasannya lebih sederhana. Karena saya tidak rajin beberes. Oops. Sejujurnya saya kerap mempertanyakan bagaimana orang lain punya energi yang berlimpah untuk membersihkan rumah yang penuh dengan ukiran dan printilan. Tolong jangan hujat saya ya, wahai rakyat internet!

Well, kalau teman-teman tipe pecinta minimalis seperti saya. Atau berencana merubah suasana di meja kerja untuk tahun depan biar lebih estetik. Mungkin ASUS AiO V400 series ini patut teman-teman pertimbangkan.

Kenapa ASUS AiO V400 series menjadi pilihan tepat untuk menciptakan workstation idaman?

Pertama. ASUS AiO PC V400 series memiliki desain yang kompak, tipis, ramping, sehingga memberikan citra “clean look” untuk suasana workspace atau meja kerja yang lebih estetik dan modern.

Kedua. Tak hanya menyuguhkan kesan estetik saja. ASUS AiO V400 series ini juga dibekali dengan performa dapur pacu yang tangguh untuk kebutuhan multitasking harian.

Ketiga. Hidup tak melulu soal kerja, bukan? Tenang saja! ASUS AiO V400 (V440 /V470) siap menghibur dengan dukungan audio berkualitas premium. Mau nonton drakor? Aman dong! Selain speaker stereo hi-fi yang sudah dipastikan jernih. AiO V400 (V440/V470) juga menyuguhkan tampilan visual yang terasa nyata.

Dan yang tak kalah penting. ASUS AiO V400 series juga menawarkan berbagai fitur berbasis AI serta tingkat keamanan kelas satu baik sekuriti digital maupun fisik.

Masih perlu alasan lagi?

Tenang. ASUS AiO V400 (V440 / V470) menawarkan beberapa pilihan spesifikasi “dalaman” hingga ukuran layar. Teman-teman bisa memilih tipe V440 untuk ukuran layar 24 inci. Ini merupakan ukuran standar dan sangat cocok untuk tampilan meja kerja yang lebih manis. Namun jika teman-teman ingin menonton drakor dengan lebih puas, atau pekerjaan teman-teman membutuhkan layar yang lebih luas. Bisa memilih tipe V470 dengan ukuran layar 27 inci.

Gimana, sudah menentukan tipe yang mana?

Harga yang dibanderol di situs resmi ASUS saat ini mulai dari 11 jutaan. Tentu saja, pilihan spesifikasi akan mempengaruhi harga akhir ya teman-teman. Nah, untuk pembelian pastikan teman-teman membelinya di store resmi ASUS, ya. Bisa mendatangi ASUS official store terdekat di kota teman-teman, atau bisa melalui ASUS online store resmi.

FYI, pembelian ASUS AiO V400 (V440/V470) sudah dilengkapi dengan garansi 2 tahun di service center resmi ASUS. Berita baiknya, ASUS juga memberikan Accidental Damage Protection (ADP) yang memberikan perlindungan optimal untuk kerusakan perangkat. ASUS juga memberikan layanan servis yang flesibel. Yaitu home servis atau kunjungan teknisi ke lokasi penempatan perangkat (rumah/kantor/tempat usaha). Atau, teman-teman juga bisa membawa unit langsung ke ASUS Service Centre terdekat. 

Sekarang sudah semakin yakin dong ya. Mumpung tahun baru, ganti suasana baru juga yuk! Tuh, ASUS AiO V400 series-nya sudah siap diangkut.

Dan pada akhirnya, karya di balik meja kerja bukan hanya milik karyawan kantor saja. Meja kerja bukan semata-mata milik pegawai saja. Siapapun berhak memilikinya. Bangun workstation estetik idaman sesuai seleramu, dan sempurnakan dengan ASUS AiO V400 series. 

Terima kasih sudah setia membaca tulisan saya sampai akhir. Semoga bermanfaat \(^,^)/

Sampai ketemu di tahun 2026 yang lebih menawan.


Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog “ASUS AiO V400, The Most Aesthetic Workstation!” yang diadakan oleh Travelerien.


Sumber referensi:
- Materi lomba blog ASUS AiO V400, The Most Aesthetic Workstation! yang disediakan panitia
- Ringkasan AI dari browser Google Chrome dan chat GPT
- Website resmi ASUS: https://www.asus.com/id/displays-desktops/all-in-one-pcs/asus-aio/asus-v400-aio-v440va/
Sumber Media:
- Materi lomba blog ASUS AiO V400, The Most Aesthetic Workstation! yang disediakan panitia
- https://asus.com/
- Editing foto dan infografis by Sera Wicaksono menggunakan Canva versi gratis



Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url