Menulis Tujuan Hidup yang Tepat ala Muara Makarim
Bestie, annyeong! Ngomongin soal menulis tujuan hidup, pasti yang langsung kepikiran adalah resolusi tahun baru. Ya emang arahnya ke sana juga. Siapa nih yang suka rajin nulis resolusi tahun baru? Atau suka nulis doang tapi pas review, zonk. Nggak ada yang tercapai, atau justru malah putar haluan. Menyimpang dari rencana awal? *saya!
Nah, beruntungnya kemarin saya berkesempatan mengikuti mini workshop dari Muara Makarim yang bertema “It’s time to Press Play to your dreams, life, and good money management”. Meski workshop digelar secara online, namun materi tetap tersampaikan dengan baik dan sangat menginspirasi.
Bagaimana Cara Menulis Tujuan Hidup yang Tepat?
Mini workshop tentang life purpose atau menulis tujuan hidup ini dipersembahkan oleh perusahaan asuransi kesehatan FWD Insurance. Sebelum sesi mini workshop dimulai oleh Kak Muara Makarim, seluruh peserta dihimbau untuk menyediakan alat tulis agar bisa langsung praktek. Menurut Kak Muara hal ini penting agar ilmu yang kita dapat langsung terserap dan nggak nguap gitu aja.
Mumpung banget sudah mendekati akhir tahun yang konon merupakan waktu yang tepat buat ngereview apa saja achievement dan complaints di tahun ini, dan apa saja yang harus kita tulis untuk goals tahun berikutnya.
Hal ini juga yang disampaikan Kak Muara. Kami, seluruh peserta mini workshop diminta untuk melakukan refleksi secara jujur tentang apa saja achievement dan apa saja complaints yang ada. Kemudian juga menuliskan apa saja goals next year.
Menurut Kak Muara, hal penting dalam menulis goals adalah spesifik tapi simple namun juga bisa flexible. Kenapa harus spesifik? Karena lebih jelas sehingga mudah untuk dilakukan. Sedangkan flexible sangat penting untuk menjaga kita agar tetap on track. Karena bisa aja dong muncul hal-hal di luar dugaan yang dapat mengganggu berjalannya rencana.
Oiya, ngomongin life goals ini, Kak Muara Makarim membaginya menjadi 2 yaitu Long time Goals dan Yearly Goals.
Long time goals sendiri terbagi menjadi 3 komponen dasar, yaitu:
Experience
Growth
Contribution
Experience
Experience adalah pengalaman hidup yang ingin kita capai. Misalnya punya rumah, mobil, kebebasan finansial, tubuh ideal sehat lahir batin, memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak, traveling rutin baik dalam dan luar negeri, atau bahkan tinggal di dua kota atau dua negara. Misalnya.
Growth
Sedangkan Growth atau bertumbuh sangat diperlukan untuk men-support poin pertama, experience. Ya dong, gimana caranya bisa punya rumah dan kehidupan yang layak di dua kota, atau traveling secara rutin kalau kita tidak make money. Itu sebabnya bertumbuh sangat diperlukan agar uang yang kita hasilkan semakin banyak dan mewujudkan experience life goals kita ya bestie.
Contribution
Sedangkan Contribution adalah sebagai penyeimbang hidup. Punya segalanya tapi tidak bermanfaat untuk orang lain dan semesta, katanya Maimunah, nggak guna! Percayalah, bisa berbagi dengan orang lain dan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan itu akan memberi rasa bahagia dan kenyamanan jiwa yang tidak bisa diganti dengan healing apa pun.
Menurut Kak Muara, agar life purpose kita lebih mudah untuk tercapai. Kita harus menentukan timeline dengan membuat Yearly goals. Misalnya, tahun ini saya sudah harus lebih bisa mengatur waktu agar tidak keteteran antara ngeblog dan ngurusin bocah agar lebih produktif. Sehingga tahun depan bisa meningkatkan fokus ngembangin blog agar bisa jadi penghasil cuan yang lebih tebal.
Yearly Goals
Nah, untuk menyusun yearly goals atau yang sering kita sebut resolusi tahun baru ini juga ada aturan mainnya loh bestie. Nggak boleh sembarangan tulis yang segambreng-gambreng tapi ujung-ujungnya gagal semua. *itu saya, haha.
Dalam menulis tujuan hidup atau resolusi tahunan, kita cukup fokus untuk 3 goals saja. Yang terpenting action, nggak perlu maruk tapi no action sama sekali. *haha, tutup muka pake masker. Dahulukan yang paling urgent sesuai kebutuhan masing-masing.
Misalnya si A lebih urgen untuk memiliki rumah sendiri ketimbang bayar kontrakan. Bisa jadi si B lebih butuh mobil untuk support pekerjaan ketimbang hunian milik pribadi. Jadi, wahai kisanak yang sering julid, nggak perlu ngatur-ngatur tetangganya mau beli rumah dulu apa mobil dulu yak. Wkwkwk.
Di kesempatan yang sama, Kak Muara Makarim juga memberi contoh dalam mewujudkan yearly goals. Yaitu dengan membagi action plan dalam harian, mingguan, serta bulanan. Misalnya, untuk mewujudkan tujuan hidup tubuh langsing dan sehat *uhuk, kita perlu melakukan olahraga setiap hari. Mengatur pola makan dan gaya hidup sehat, tidur awal dan bangun awal atau sederhananya tidur cukup secara teratur.
Di akhir sesi, Kak Muara juga menyampaikan hal yang tak kalah penting. Yaitu agar kita lebih fokus untuk membuat peningkatan meski hanya sebesar 1% saja, dan bukan fokus pada hasil akhir. Dari 1% progress itu, yakin kita akan menemukan insight baru untuk mewujudkan hasil akhir sesuai tujuan hidup yang telah kita tetapkan.
Good Money Management
Yang namanya life goals atau tujuan hidup, ujung-ujungnya pasti bermuara di makarim urusan finansial dong ya. Nah, pas banget juga. Di kesempatan yang sama, Kak Mada Aryanugraha selaku Financial Consultant dan Co-Founder dari @sipundi ini juga berbagi ilmu tentang financial planning loh.
Jangan salah dalam membagi gaji ya bestih ya. Menurut penuturan Kak Mada, kita perlu merencanakan pengeluaran secara tepat agar tercipta financial freedom ke depannya. Begini nih pembagian yang tepat menurut Kak Mada:
40% dari penghasilan bisa kita gunakan untuk kebutuhan hidup, makan, jajan, transportasi, bayar listrik, air, dll.
30% dari penghasilan bisa kita gunakan untuk utang atau bayar cicilan. Kalau tidak suka cicilan-cicilan, bisa banget dikumpulkan dalam bentuk tabungan untuk pembelian barang-barang penunjang seperti kendaraan, ponsel, laptop, dan sebagainya.
20% dari penghasilan jangan lupa untuk investasi dan proteksi, misalnya premi asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Karena bagaimana pun, yang namanya manusia sangat berpotensi untuk sakit. Ya amit-amit sih ya sakit yang berat-berat dan ngabisin duit. Tapi kalau itu harus terjadi, setidaknya dengan adanya asuransi kesehatan akan memproteksi dari segi keuangan untuk biaya pengobatan dan biaya rawat inap.
Nah, yang 10% terakhir bisa kita gunakan untuk gaya hidup. Ya kan namanya manusia modern ya kan ya, self reward juga penting agar kesehatan mental kita juga tetap terjaga. Misalnya makan enak di restoran favorit. Atau jajanin mata di mall, boleh. Oiya jangan lupa sisihkan sedikitnya 2,5% penghasilan untuk zakat ya bestie agar rezekinya makin gonjreng. Aamiin.
Oiya, sedikit menyinggung soal dana darurat. Berapa sih kisaran yang tepat untuk simpanan dana darurat ini? Menurut Kak Mada, simpanan dana darurat sedikitnya adalah 4x biaya kebutuhan hidup bulanan. Dana ini bisa kita cicil sampai pada level aman. Kemudian jangan digunakan selain untuk kebutuhan super urgen. Nah, setelah digunakan, jangan lupa menggantinya hingga saldo berada di posisi semula. Begitu yah bestih.
Baiklah, sepertinya sudah cukup panjang sharing kali ini ya. Semoga sedikit pengalaman dalam tulisan ini dapat bermanfaat buat para bestie. Yuk semangat yuk, bentar lagi sudah tahun baru. Jangan lupa bikin review tahun ini dan segera tulis goals tahun depan untuk mewujudkan tujuan hidup yang kita impikan. At the end, let’s to press play button to create dream life and good financial.