Perbedaan Mentega dan Margarin Serta Contoh Mereknya

perbedaan mentega dan margarin

Bestie, annyeong! Pernah denger sebutan "mertego" nggak bestih? Apakah mertego itu sama dengan mentega? Atau sama dengan margarin? Atau sama dengan keduanya?

Di kampung halaman saya, sebutan mertego biasa digunakan untuk menyebut margarin dan dianggap sama dengan mentega. Tapi tahu nggak sih kalau mentega dan margarin itu berbeda? Nah, kita bahas yuk perbedaan mentega dan margarin serta berbagai contoh mereknya di pasaran Indonesia.

Perbedaan Mentega, Margarin, Butter, dan Rombuter

Bagi mastah atau bestie yang sudah lama berkecimpung di dunia per-baking-an pasti sudah faham dong ya siapa itu mentega dan siapa margarin. Tapi, bagi para newbie otodidak macam saya, nggak sedikit yang pernah gagal understanding soal perbedaan mentega dan margarin ini.

Bener nggak bestih?
Baiq!
Tapi tenang, di artikel ini bakal saya kasih bocoran singkat rangkuman tentang perbedaan antara margarin dan mentega yang kemarin saya baca.

Saya cerita sedikit ya. Dulu, waktu awal banget saya mulai suka baca resep kue (baca aja ya ini, baca doang tapi nggak pernah praktek, wkwkwk), jujurly saya tidak pernah memperhatikan dengan baik dan seksama apakah di resep kue tersebut tertulis margarin atau mentega. Karena menurut pemahaman saya saat itu kedua bahan tersebut sama saja. Mentega itu ya margarin, atau sebaliknya margarin itu ya mentega, begitu pemahaman saya saat itu. 

Karena, di tempat tinggal saya di Jawa timur, masyarakat kami terbiasa menyebut margarin dengan sebutan mertego atau kadang mentego. Bahkan mungkin, kata margarin sendiri masih cukup asing buat kami saat itu, karena semua produk margarin lebih sering disebut Blueband while itu merk Palmia atau Amanda.

Ada yang di daerahnya kek gini juga nggak? Toss lah heula!

Nah setelah saya mulai serius belajar baking di akhir tahun 2015 lalu, meskipun secara otodidak dari resep di internet dan sebagai Cookpader. Saya mulai tuh mendapat pencerahan dari para sesuhu baking dan teman-teman sekomunitas Cookpad saat itu. Ada mba Iien Soegie, mba Trixie Gayatrie, mba Fitri Sasmaya, dan yang sekarang sudah kondang cece Tintin Rayner. Turut bangga dulu kami pernah saling komen di resep-resep yang kami tulis Cookpad. Ehh kok curhat.

Oke, balik lagi ke pembahasan soal perbedaan mentega dan margarin tadi.

Pengertian Margarin dan Contoh Merk yang Ada di Pasaran

Margarin merupakan padatan lemak yang terbuat dari lemak nabati yang umumnya berasal dari minyak kelapa sawit. Untuk menjadi sebuah produk margarin, lemak nabati tersebut harus melewati beberapa tahapan proses seperti Hidrogenasi hingga Emulsifikasi. Jangan nanya itu proses apaan yak, saya juga nggak paham, hanya pernah baca dari artikel proses pembuatan margarin itu kira-kira seperti itu.

palmia termasuk margarin atau mentega
Contoh margarin yang ada di Indonesia - ilustrasi: jajanpinggiran.blogspot.com

Margarin yang banyak beredar di pasaran Indonesia terbuat dari minyak kelapa sawit dengan beberapa penambahan seperti Vitamin A dan D. Penambahan BHA dalam margarin diklaim berfungsi sebagai antioksidan agar tidak cepat tengik. Sedangkan Beta-karotin, selain bertujuan untuk menambah kandungan nutrisi, juga bertugas sebagai pewarna kekuningan.

Merek margarin yang banyak beredar di Indonesia antara lain: Blueband, Palmia, Palmboom, Amanda, Simas, dll. Baik dijual  dalam kemasan kaleng, kemasan sachet, maupun kemasan ember besar yang di repack dengan ukuran 1 Kg.

Ngomongin soal margarin kemasan repack atau kiloan yang biasa di jual di toko bahan kue. Tahu nggak sih perbedaan Blue Band kaleng dengan Blue Band kiloan? Loh, beda ya?

Yes, nggak semua toko bahan kue atau toko yang menjual bahan-bahan kue itu menjelaskan atau memberi kode pada produk margarin yang mereka jual. Karena umumnya, mereka hanya menyebut merk seperti Blueband, Palmia, dan sebagainya. Padahal, merk Blueband sendiri memiliki beberapa grade untuk produk margarin mereka loh. Begitu juga dengan merk Palmia yang setahu saya terdapat lebih dari 1 varian atau grade.

Margarin Blue band kemasan kaleng sendiri terdiri dari 3 varian, setahu saya. Yakni Blueband Master yang hanya tersedia dalam kemasan 2 Kg saja, kemudian Blueband Serbaguna dan Blueband Cake and Cookies yang kedua varian tersebut tersedia dalam kemasan kaleng 2 Kg dan 1 Kg, serta kemasan cup plastik juga kemasan saset 200 gram.

Sedangkan untuk kemasan repack atau kiloan, yang paling banyak di jual di pasaran adalah Blueband serbaguna. Di toko bahan kue langganan saya, grade ini sering diberi label MCM, saya nggak tahu sih kode tersebut kepanjangan dari apa. Tapi yang jelas, MCM ini adalah grade margarin Blueband biasa atau serbaguna yang paling sering kita temukan.

Selain grade ini, di TBK langganan saya juga menyediakan kemasan repack untuk Blueband Master dengan kode 4.5 yang aromanya 11-12 dengan Blueband Master kemasan kaleng 2 Kg. Namun dari segi tekstur, Blueband master kemasan kiloan ini memiliki tekstur yang lebih padat.

Nah trus, beda Blueband biasa dan master apa dong? Nice question bestie!

Berdasarkan pengalaman pribadi yang belum terlalu banyak ini, Blueband master adalah level tertinggi dalam kasta merk margarin legendaris tersebut. Blueband master ini memiliki cita rasa original dan otentik dengan wangi khas yang segar, rasa gurih yang pas, dan tidak asam. Serta memiliki tekstur dengan kepadatan sedang.

Kalau perbedaan Blueband master dan cake and cookies gimana nih?

Blueband cake and cookies merupakan varian teranyar dari Blueband, itu yang saya tahu. Varian ini mengklaim bahwa produk tersebut merupakan perpaduan antara margarin dengan mentega (atau mungkin hanya aroma mentega). Produk sejenis ini biasanya dijuluki sebagai "margarin aroma butter". Jujur sih saya pribadi kurang cocok dengan varian ini, karena selain lebih asam dari Blueband Master, juga terdapat aroma seperti perisa butter yang notabene saya kurang suka. 

Karena menurut saya, mentega asli yang dicampur dengan Blueband master itu sudah menjadi senjata terampuh untuk mengeksekusi kue yang enak. But, ini hanya preferensi saja ya, semua kembali ke selera masing-masing. Karena juga mengandung urusan bujet. 

Oiya, selain Blueband cake and cookies, merk lain dari produk serupa adalah Royal Palmia dan Royal Krone. 

Nah sekarang sudah paham margarin itu yang gimana, ya?

Pengertian Mentega dan Contoh Merk yang Ada di Pasaran

Berbeda dengan margarin yang umumnya berbahan dasar lemak nabati, mentega terbuat dari bahan dasar lemak hewani, yaitu susu. Susu di sini bisa susu dari hewan ternak apa saja, mulai dari sapi, kambing, unta, atau susu dari hewan ternak lainnya. Tapi umumnya, dan yang banyak beredar di Indonesia adalah mentega dari olahan susu sapi.

Mentega terbuat dari krim susu atau kepala susu dengan kadar lemak setidaknya 25 - 45% yang didapat dari proses pemisahan atau separasi dari susu perah. Dari krim susu yang diperoleh dari proses separasi tersebut, kemudian diproses dengan beberapa tahapan lagi hingga menghasilkan Mentega yang berkualitas.

Untuk menghasilkan mentega yang berkualitas, jenis dan asal sapi serta lingkungan peternakannya pun turut mempengaruhi. Karena kualitas susu sapi yang dihasilkan akan mempengaruhi hasil olahannya, seperti keju dan mentega ini.

Masih dalam proses pembuatan mentega tadi, ada yang namanya proses pemeraman atau fermentasi pada suhu 21°C yang berlangsung sedikitnya 12 jam hingga mencapai tingkat keasaman 0,2 - 0,4%. Proses fermentasi ini bertujuan untuk menghasilkan aroma Mentega yang khas dan karakteristik. Begitu katanya.

mentega terbuat dari
Ilustrasi mentega

Produk mentega sedikitnya mengandung lemak sebesar 80% dari total beratnya. Itu sebabnya banyak dari kita yang juga menghindari mengonsumsi olahan dengan mentega karena alasan takut gemuk atau penyakit seperti kolesterol. Padahal masih ada kandungan gizi baik lainnya loh. Tapi tetap harus bijaksana ya dalam mengonsumsi sesuatu, karena pada dasarnya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Mentega sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu memiliki rasa asin (salted) dari proses penggaraman, dan tawar (unsalted) yang tanpa melalui proses penggaraman. Kemasan dari mentega ini ada 2 jenis juga, ada yang dikemas dalam kaleng, ada juga yang dikemas dengan kertas berlapis aluminum foil. Umumnya, mentega yang dikemas dalam kaleng adalah mentega berjenis salted.

Mentega kemasan kaleng biasanya memiliki daya simpan di suhu ruang yang lebih tinggi, dengan catatan, kemasan belum dibuka ya. Sedangkan mentega dengan kemasan aluminum foil, harus disimpan dalam suhu yang lebih rendah untuk daya simpan yang lebih lama. Hal ini dikarenakan mentega memiliki titik suhu cair yang rendah, sehingga dalam suhu ruang, mentega cenderung lebih mudah meleleh seperti hatiku.

Jadi kalo bungkusnya kertas gitu terus ditaruh di meja, bisa dipastikan dia akan lumer kemana-mana, kan?

Contoh merek-merek mentega yang ada di Indonesia antara lain: Wjsman, Elle Vire, Anchor, Blue Triangle, Golden Churn, Orchid, Lurpak, dan sebagainya. Kualitas dan aroma dari satu merek dengan merek lainnya bisa berbeda tergantung ciri khas dari negara asal mentega tersebut diproduksi.

Nah kalau perbedaan mentega dan butter, apaan?

Pengertian Butter

Ini juga yang pernah bikin saya ketawa pas baca sebuah unggahan resep di media sosial yang menurut saya cuma asal copas-copas aja, yang bahkan bisa jadi tanpa mencobanya terlebih dulu apalagi ijin ke yang punya resep. Karena sering banget nih saya nemu postingan resep, terutama di Facebook, yang asal comot dari gambar beserta resep temen-temen di komunitas Cookpad.

Dalam unggahan tersebut, sang penulis menulis sebuah resep yang terdapat bahan Butter di dalamnya. Lucunya, beliau menambahkan penjelasan dengan menuliskan "butter dengan merek blueband". Asli, saya sampai nanya mbah Google loh, apa merek ternama Blueband mengeluarkan produk butter juga. Seriusan.

Ya kali emang ada, dan harganya bisa lebih murah, lumayan begitu kan ya. Tapi saya mencoba positive thinking dulu, mungkin maksudnya margarin yang memiliki aroma butter itu loh bestih. Hehe...

Nah lucunya lagi, saya juga pernah baca sebuah resep di mana si penulis telah me-rebake alias sudah mencoba resep tersebut lalu di-post ulang. Dalam resep aslinya, disebutkan penggunaan mentega dan margarin dalam satu resep tersebut. Si penulis ulang itu pun menjelaskan bahwa beliau menggunakan merek Blueband cake and cookies untuk menteganya, sedangkan untuk margarin menggunakan Blueband Serbaguna.

Lagi-lagi saya tidak bisa menahan untuk #tepokjidat. *Ya Allah ampuni hambamu yang sering tepok jidat ini. Lebih lucu lagi, temen saya juga ada yang pernah ngotot komentar soal si butter ini saat saya bilang kalau kue jualan saya menggunakan campuran margarin dan mentega. Teman saya ini ngotot dong, kenapa saya nggak sekalian menggunakan butter saja.

Hmm, well...

Dari sekian cerita lucu tersebut, akhirnya saya pun berguru pada mbah Google (lagi), maklum saya kan emang nggak pernah kursus baking. Hehe.

Dan dari pengajaran gratis para master baking dan food-blogger selebritas yang saya ikuti, saya menyimpulkan bahwa butter is mentega. Meskipun, banyak juga loh artikel yang memberi definisi lain antara butter dan mentega ini.

Jadi, kesimpulannya adalah, butter itu ya mentega ya Moms, Mak, Bund, Teteh, Mbak, bestie. Bedanya, kalau butter itu ada di kamus bahasa Inggris-Indonesia, sedangkan mentega tinggalnya di kamus bahasa Indonesia-Inggris. ~ehhe...

Eh iya, pernah denger sebutan Rombuter juga gak?

Rombuter atau Room-Butter

Istilah rombuter ini pernah saya dengar dari seorang master perkuean di kampung saya, dulu. Beliau menyebutnya "rombuter" seperti yang tertulis di wadah kemasannya. Yaitu bahan kue berwarna kuning sedikit pucat yang memiliki tekstur lembek dan beraroma seperti susu yang cukup kuat. Begitu seingat saya. 

Bahan kue ini dijual dalam bentuk repack berukuran kecil dan dikemas dengan plastik bening yang hanya dilipat, kemudian diberi label "rombuter" menggunakan kertas yang ditulis dengan tangan. Kalau saya tidak salah ingat, ya. Tapi kurang lebih seperti itu.

Sang master kue tersebut menyarankan untuk menambahkan bahan rombuter ini untuk menghasilkan kue yang enak dan beraroma susu. Kalau tidak salah ingat, beliau menambahkannya sebanyak 1 sdt untuk setiap resep adonan 1 loyang.

Dan lagi-lagi, saya harus kembali berguru pada mbah Google untuk mencari tahu siapa sejatinya rombuter ini. Halah. Menurut banyak penjelasan di Google, Rombuter adalah room-butter yang pada dasarnya ya butter alias mentega. 

Nah, di Indonesia kita tercinta ini, masih dari penjelasan artikel di Google disebutkan bahwa secara umum rombuter digunakan untuk menyebut mentega yang dikemas dalam kaleng atau yang bisa disimpan di suhu ruangan seperti makna kata room-butter tadi. Pada artikel lain, menyebutkan bahwa Roombutter sering juga diartikan dengan butter yang memiliki aroma kuat dan khas.

contoh produk mentega dan margarin
Ilustrasi butter kemasan kaleng

Namun asumsi saya, asal-muasal penyebutan rombuter adalah istilah yang diambil dari bahasa Belanda, yaitu roomboter yang artinya mentega.

Di pasaran Indonesia, mentega yang memiliki aroma khas dan kuat menurut saya adalah mentega merek Wjsman atau yang biasa dibaca wismen. Wjsman ini adalah mentega yang berasal dari Belanda dan hanya memiliki kemasan kaleng saja untuk pasar Indonesia, sependek yang saya tahu. Yaitu kaleng 2 Kg, 1 Kg, 435 gram (kurang lebih), dan 100 gram untuk ukuran terkecilnya.

Jadi, rombuter or roombutter is butter is mentega ya bestie, dan tentu saja berbeda dengan margarin atau yang orang Jawa sering bilang mertego tadi.

Eitt, tapi tunggu!

Setelah mendengar beberapa cerita dari teman, ternyata di beberapa daerah, ada yang menyebut rombuter ini untuk BOS, loh. Jadi, jika teman-teman ingin memastikan sudah membeli mentega dengan benar, kontjinya adalah, sejauh ini saya belum pernah menemukan merek mentega/butter dalam kemasan repack. Pilihannya hanya ada 2 tipe kemasan, kalau tidak kaleng, ya kertas dengan lapisan aluminum (merek anchor dan elle vire). Jika kemasannya adalah repack dengan tulisan rombuter, ada kemungkinan itu adalah BOS.

Apa itu BOS?

Nah, selain sebutan margarin, mentega, butter, dan rombuter di atas. Ada juga sebutan BOS. Bukan pak boss ya, tapi B.O.S, yaitu akronim dari Butter Oil Substitute. Perkara ini juga masih banyak yang bingung nih.

Menurut penjelasan yang pernah saya baca, BOS ini serupa dengan margarin, yaitu berbahan dasar lemak nabati. Namun, teksturnya lebih lembut ketimbang margarin, bahkan nyaris mirip mentega. Meski namanya butter substitute atau pengganti mentega, namun karena bahan dasarnya tidak sama dengan mentega yang sebenarnya, maka aroma yang dihasilkan tetaplah berbeda meskipun dalam BOS telah ditambahkan perisa susu.

perbedaan mentega dan butter
Credit: resep-masakuliner.blogspot.com

Apa pun yang namanya perisa atau perasa tetaplah tiruan, tidak akan pernah sama persis dengan aslinya. betul?

Oke bestih, karena sepertinya sudah terlalu panjang ceritanya, segini dulu ya penjabaran tentang perbedaan mentega dan margarin menurut sudut pandang saya. Semoga penjelasan singkat ini bisa sedikit mencerahkan kegalauan bestih-bestih semua tentang margarin dan mentega, bahkan BOS. Oiya, saya pernah menemukan penjual kue kering yang menuliskan deskripsi kuenya dengan kata "menggunakan mentega BOS". Just info aja ya bestie, biar kalau nemu yang model begini, kalian nggak kecewa dengan ekspektasi rasa mentega nantinya.

Happy baking ^0^



안녕!
Next Post Previous Post
8 Comments
  • Bang Day | Bede
    Bang Day | Bede 28 April, 2022

    di tempat saya sama juga mb. Margarin ya mentega dan sebaliknya.
    Setelah kemajuan jaman. Di kampung saya sudah bisa membedakan margarin dengan mentega. Kecuali saya :D


    Btw, selamat menyambut idul fitri 2022 ya. Mohon maaf lahir dan batin

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 13 April, 2023

      Selamat menyambut Idul Fitri 2023 ya Bang, monmaap balesnya nunggu setahun wkwkwk

  • Anonim
    Anonim 17 April, 2023

    Terimakasih penjelasannya ya mbak. Saya baca sampai selesai tulisan ini, gara2 tahun ini tahun pertama jadi yatim piatu, biasanya setiap tahun ibu saya selalu bikin kuker aneka macam. Sekarang pengen bikin sendiri tp belum punya ilmu dan dulu ga sempat minta resep ke ibu :-)

    Sekali lagi terimakasih ilmunya mbak

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 18 April, 2023

      Sama-sama, semangat ya...

  • Anonim
    Anonim 29 Desember, 2023

    Masya Allah, terima kasih banyak kak untuk infonya, Alhamdulillah jadi paham sekarang,,,

    Karna rencana lebaran 2024 nanti mau belajar buat kue sendiri, tapi masih bingung dengan bahan²nya,,,

  • Anonim
    Anonim 15 April, 2024

    Terimakasih..jelas plong dan lega...intinya mentega us butter is rombutter dan itu beda banget dengan margarin

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 21 April, 2024

      alhamdulillah. terima kasih sudah mampir

  • Fanny_dcatqueen
    Fanny_dcatqueen 06 Oktober, 2024

    Senengnya bisa komen2 lagi di blog mba sera ☺☺.

    Btw, aku jadi tahu BOS itu apa. Pernah lihat di kulkas mama, cuma ga tau aja itu apaan. Mama ku memang suka baking mba.

    Kalo butter dan margarin aku pernah anggap sama zaman sekolah. Tp pas udh kerja, baru tahu bedanya apa. dan jadi tahu juga kalo kue yg dibuat dari margarine biasanya lebih crispy hasilnya, dibanding pakai butter.

    Aku biasanya selalu nyetok margarine dan butter di rumah. Paling banyak butter. Krn lebih suka utk dipakai yg western foods.

    Cuma sempet ketemu yg brand Hillman, yg mana hrg lebih murah kan drpd anchor, wysman etc, tapi setelah cek ingredients, pantes aja lebih murah krn udah dicampur antara butter dan margarine 🤭. Tapi ya gapapa. Toh aku bukan buat kue tujuannya.. Hanya utk olesan atau tumisan. Biar wangi 😁

Add Comment
comment url