Tips Cara Membuat Nastar Kinclong Mulus dan Glowing

cara membuat nastar kinclong

Bestie, annyeong! Masih seputar Nastar, ya. Setelah kemarin saya share resep nastar premium versi Mak Icik Kitchen, hari ini saya mau sharing rahasia dan cara membuat nastar kinclong mulus glowing dan tips agar nastar tidak bruntusan.

Pernah nggak bestie, bikin nastar udah dipulung cakep-cakep dipuk-puk manja dengan semangat empat lima sambil nyanyi-nyanyi sedari habis subuhan sampai ashar baru kelar, pas dioven, ehh retak. Atau mleber kek perut abis lahiran. Saat dioles kuning telur, cantik kinclong glowing, ehh pas keluar dari oven, kusam buram kek senyum si dia kalo lagi ngambek.

Gagal deh pamer nastar glowing kebangaan bersama. Malah jadi si nastar pesek atau si nastar buruk rupa. Haha, jangan! Cukup si itik aja yang buruk rupa, ya. Nastar mah jangan.

Cara Membuat Nastar Kinclong Mulus dan Glowing

tips agar nastar tidak bruntusan

Baiklah nggak usah sedih ya bestie! Karena kali ini saya mau ngasih tahu cara membuat nastar kinclong glowing dan apa saja sih penyebab nastar jadi meleber, retak, keras, juga penyebab olesan nastar bruntusan.

Di bawah ini beberapa kumpulan pertanyaan yang paling sering bergumul di benak pas tetiba nastar idaman kita melenceng dari ekspektasi. 

  • Kenapa Nastar saya meleber bentuknya ya? 
  • Kenapa Nastar saya kok pecah ya?
  • Kenapa Nastar Saya burem dan nggak bisa kinclong? 
  • Kenapa Nastar saya Bergerindil atau bruntusan ya? 
  • Kenapa Nastar saya kurang lumer?

Oke, berikut saya tulis tips yang saya dapetin dari para sesuhu baking, dan yang sudah pernah saya praktikkan sendiri.

1. Pengocokan mentega

Pernah nggak saat kita membuat kue kering, sudah kita hati-hati membentuknya secantik mungkin, namun ketika si kue keluar dari oven hasilnya malah melebar atau meleber dan nggak secantik sewaktu tadi kita membentuknya?

Saya sering. Haha.
Tapi Alhamdulillah setelah dapat beberapa pencerahan dari para tetua dan suhu perkuean, terjawab sudah kenapa nastar saya dulu pesek.

Saat kondisi ini terjadi, pasti kita mengira kalau adonan terlalu lembek atau benyek dan sering mengasumsikannya karena kurang tepung. Otomatis hal pertama yang kita lakukan adalah menambah jumlah tepung. Memang nggak semua orang akan begini, tapi hal ini kerap terjadi, termasuk saya dulu juga begitu. 

Namun, apa yang terjadi ketika kita menambahkan tepung lebih banyak dari takaran resepnya?

Tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap rasa dan tekstur kue yang dihasilkan nantinya. Bisa kue menjadi kurang manis, aroma mentega atau butter jadi pudar atau bahkan hilang sama sekali, hingga teksturnya menjadi lebih dense atau padat sehingga kue menjadi keras dan ekspektasi kue nastar yang lumer di mulut hanya menjadi sebatas angan. Betul?

Kalau sudah begini, nastar rasa sultan berubah jadi nastar rasa tepung deh, yekan? Ini juga bisa sedikit menjawab pertanyaan "kenapa kue saya tidak lumer?" di atas, ya.

Pengocokan mentega atau margarin saat membuat kue kering, cukup hanya sampai mentega tercampur rata dengan gula dan telur saja. Tidak perlu terlalu lama apalagi sampai mentega pecah, pucat, bahkan mengembang.
Kecuali untuk jenis kue kering yang membutuhkan teknik meleber seperti kue lidah kucing atau Almond cookies.

Jadi, sudah ada gambaran kan ya kenapa nastarnya kemarin bentuknya jadi meleber ke mana-mana?

Yang tak kalah penting juga, saat proses pencampuran tepung sangat disarankan untuk menggunakan spatula atau sodet. Tujuannya, agar adonan tidak terlalu lama terkena suhu tubuh yang dapat menyebabkan adonan menjadi kalis dan padat. Karena banyak nih momski yang takut keburu anaknya nangis, eh langsung mengaduk adonan pakai tangan. Biar cepet katanya.

Ini big NO ya bestie!

Setelah adonan tercampur rata, baru lah membentuknya menggunakan telapak tangan, yang bahkan kalau bisa sebaiknya menggunakan sarung tangan food grade baik plastik maupun sejenis latex. Jangan keliru sama sarung tangan berkebun ya bestie.

Selain lebih higienis, sarung tangan dapat menghalangi adonan terpapar suhu tubuh secara langsung yang dapat menyebabkan adonan menjadi keras dan kue menjadi kurang lumer nantinya.

2. Perhatikan suhu oven

Hampir semua kue kering harus dipanggang dengan suhu kecil, begitu juga dengan nastar. Bahkan nastar ini butuh api yang lebih kecil daripada kue kering jenis lainnya.

Kenapa?

Karena suhu yang terlalu besar atau terlalu panas bisa membuat kue kering pecah. Sebenarnya hal ini tidak hanya berlaku pada kue kering saja, cake atau bolu pun demikian. Bakalan retak merekah kalau suhunya terlalu tinggi.

Saya sih tidak bisa menjelaskan prosesnya secara ilmiah, kimiawi atau apalah. Tapi saya pernah baca katanya gitu, gitu juga yang pernah saya alami. Hehehe.

Lalu berapakah suhu yang tepat?

Kue kering umumnya dipanggang dengan suhu berkisar 100 hingga 160 DC. Namun, semua kembali menyesuaikan suhu oven masing-masing karena biasanya setiap oven memiliki ketepatan suhu yang berbeda. Baik itu oven tangkring atau manual, oven listrik tanpa kipas atau dengan kipas, maupun pun oven microwave.

Sebagai gambaran saja, saat saya menggunakan oven listrik Cosmoven ukuran 26 liter milik ibuku. Saya memakai suhu 100 derajat selama 20 menit. Sedangkan menggunakan oven dengan merek dan ukuran yang sama milik saya sendiri, biasanya saya harus menggunakan suhu sekitar 125 derajat dengan durasi yang sama.

Beda lagi saat saya menggunakan oven tangkring jadul yang tanpa merek dan tanpa thermometer juga itu, hehe. Saya selalu menggunakan api paling kecil dari kompor saya. Iingat! Paling kecil ya. Biasanya posisi api paling kecil ini kalau dikecilin lagi bakalan mati atau kelap-kelip lampu di kota apinya.

Jika api kompor sudah "merasa" diset paling kecil tapi masih juga pecah, berarti masih belum paling kecil. Bisa jadi karena putaran kompornya yang error *kayak punya saya dulu atau mulung nastarnya masih kurang rapi. Sehingga masih ada beberapa retakan kecil yang ketika kena suhu panas dan mengalami yang namanya mengembang, dia akan retak.

Kalau masih mentah saja sudah tidak mulus, jangan tanyakan lagi kenapa itu retak saat matang nanti. Hihihi.

3. Perhatikan cara mengoles kuning telur yang benar

penyebab olesan nastar bruntusan

Kesalahan pertama kenapa nastar kita hasilnya burem alias butek adalah waktu pengolesan kuning telur yang kurang tepat. Begitu juga kesalahan kenapa nastar bruntusan. Yes, saya dulu juga sering mengalami hal ini. Nastar sudah dipoles cantik pakai full kuning telur pula, eh pas keluar oven warnanya jadi coklat kusam atau jadi pucat kumal.

Pengolesan kuning telur yang tepat adalah setelah nastar matang ya bestih, bukan pada saat adonan mentah yang baru akan dioven. Karena, jika kuning telur dipanggang terlalu lama maka warnanya akan lebih cepat matang sehingga terlalu coklat dan biasanya akan menjadi kusam karena kandungan airnya sudah terangkat, bahkan olesan kuning telur akan ikut retak saat proses kue mengembang.

Namun perlu diperhatikan saat mengoles kuing telur, kue harus dalam keadaan suhu ruang atau suam kuku.

Mengoleskan kuning telur pada kue yang masih panas akan menyebabkan kue menjadi bruntusan karena kuning telur mudah matang saat terkena panas. Kuning telur yang langsung terkena panas akan matang sehingga mengeras dan menjadi bergerindil.

Pernah nih saya ngalamin hal begini, pas nastar baru keluar oven langsung saya poles, eh kuning telurnya jadi kayak telur rebus. Jangan ditiru ya bestie!

Tips Membuat Nastar Kinclong Anti Bruntusan

Ada banyak sekali tips membuat nastar kinclong atau nastar glowing anti bruntusan, beberapa tips di bawah ini sudah pernah saya praktikkan dan beberapa menjadi andalan saya beserta plus minusnya. 

Ramuan polesan kinclong:
(Resep diadopsi dari IG @rondut dan @fen.z)
  • 3 butir kuning telur
  • 10 gram adonan nastar
  • 1 sdt penuh butter/mentega yang dicairkan
  • Secukupnya pewarna kuning telur untuk menguatkan warna

kenapa nastar bruntusan

Cara membuatnya:

  1. Campur dan aduk rata semua bahan hingga kekentalannya menyerupai nail polish alias cat kuku. Jadi tidak terlalu encer maupun terlalu kental.
  2. Oleskan bahan olesan merata pada permukaan nastar yang sudah matang dan tidak panas lagi. Ingat! Sudah tidak panas lagi ya nastarnya.
  3. Panggang lagi dengan suhu 100-125 DC selama kurang lebih 10-15 menit saja.
  4. Sebaiknya gunakan kuas yang lembut khusus untuk olesan kuning telur, banyak dijual di TBK terdekat.

Gunakan kuning telur omega untuk hasil yang lebih golden, karena telur ayam negri warna kuningnya lebih pucat. Namun jika telur omega sulit didapat, atau harganya terlalu mahal boleh disiasati dengan sedikit meneteskan pewarna kuning telur.

Adonan nastar yang dicampurkan, selain berfungsi sebagai pengental juga dapat mengurangi garis-garis retakan akibat mengembang saat proses pematangan sebelumnya.

Bolehkah mentega diganti margarin?

Boleh saja, namun tentu saja akan berbeda aromanya. Mentega yang dicairkan ini fungsinya untuk pengencer adonan nastar yang ditambahkan tadi agar polesan tidak terlalu kental. Boleh menggantinya dengan minyak goreng jika lupa mencairkan mentega, ini juga yang biasa saya lakukan. Hehe.

Setelah pemanggangan terakhir, biasanya lapisan kuning telur akan menghasilkan bintik-bintik embun. Untuk menghilangkan si embun, gunakan kuas halus yang masih kering dan bersih agar nastar kinclong kembali.

cara membuat nastar keju

Nah, semoga sudah terjawab ya pertanyaannya kenapa nastarnya pecah dan kusam. Yuk, mumpung lebaran masih lama nyicil bikin nastar dan praktekin tips cara membuat nastar kinclong ini. Eitss, tapi awas habis sebelum lebaran yah :)

Buat yang punya tips lagi, sharing yuk di kolom komentar bestie.

Happy baking ^o^



안녕!
Next Post Previous Post
13 Comments
  • Bang Day
    Bang Day 11 Mei, 2020

    waktu kecil suka bantu ibu bikin kue yang mirip nastar gini. Saya bagian yang ngoles2 kuning telurnya dan sementara proses pembuatan sudah ngiler aja pengen makan. Eh setelah buka puasa semangat nyicipnya udah gak ada

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 12 Mei, 2020

      Hahahah udah kewaregan sama es paati ya bang wkwkwk

  • Yuni Handono
    Yuni Handono 14 Mei, 2020

    Bisa nih dicontek sekalian nyobain manggang pake oven listrik hahaha....tengkiyu resep dan tipsnya Mak Icik

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 14 Mei, 2020

      Sama sama mba yuni, selamat bikin nastarnya. Jangan lupa bagi ke aku ya. Hehe

  • Justcherry
    Justcherry 19 Mei, 2020

    Begitu ya tipanya agar nastar tampak kinclong dan mulus.
    Makasih teh tips nya.. jadi pingin segera buat kue nastar..

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 19 Mei, 2020

      Iya mba, hayu bikin mumpung lebaran masih seminggu

  • Unknown
    Unknown 02 April, 2021

    Trims ya buat tipsnya, nanti saya coba deh :)

  • Anonim
    Anonim 26 Juni, 2022

    Mba mau nanya, kalo saya ngoles kuning telor, koq setelah keluar dari oven suka ada gelembung2 udara kecil2 di olesan kuning telornya, kenapa ya mba…olesan saya kuning telor campur madu campur skm dan pewarna kuning telor beberapa tetes…

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 27 Juni, 2022

      Iya mba ngembun itu, bisa dikuas pake kuas halus yg kering biar kinclong lagi

    • Anonim
      Anonim 12 April, 2023

      siang teh sera..ikut nimbrung ya, setelah di oles kembali nastar nya. apa mesti dipanggan lagi?

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 13 April, 2023

      Setelah oles kuning telur dipanggang lagi sebentar dg api kecil aja ya bunda

  • Anonim
    Anonim 03 Agustus, 2023

    mba.. kalau nastar cepat jamuran kenapa ya. trmn sy oles sblm panggang. nggak jamuran. punya sy olrs stlh matang lalu panggang dg api kecil +-100-150 selama 10-15 menit.. apakah krn olesan telur terakhir ya. pdhl waktu ngovennya sy lbh lama drp tmn sy

    • Sera Wicaksono
      Sera Wicaksono 12 Agustus, 2023

      Biasanya sih itu pas manggang olesan terakhir kurang kering mba. Bisa juga masih terlalu panas sudah masuk toples. Semoga terjawab ya, terima kasih sudah mampir.

Add Comment
comment url