Melangitkan Asa, Meluaskan Pandangan dengan Layar Ganda Asus Zenbook DUO UX8406
- R.A. Kartini -
Kalimat bijak dari Raden Ajeng Kartini di atas membuat saya bersemangat lagi untuk mencoba kembali mewujudkan cita-cita saya yang tertunda. Oh, bukan. Agaknya sedikit berlebihan jika saya bilang ini cita-cita, mengingat usia saya yang sudah paruh baya. Namun impian untuk menjadi penulis novel sedianya masih saya genggam hingga kini.
Saya terlahir dari keluarga biasa dengan tingkat kebiasaan membaca yang rendah. Jangankan membaca novel atau buku dongeng, membaca buku pelajaran saja hanya seperlunya. Hehe. Kalaupun sesekali membaca majalah, sudah pasti yang saya baca hanyalah halaman horoskop saja. Selebihnya hanya menikmati gambar artis idola yang sedang dimuat atau gambar makanan dari rubrik resep.
Lalu bagaimana saya bisa terdampar dan bermimpi menjadi penulis novel? Sedangkan menulis buku harian saja hampir tidak pernah.
Semua itu berawal dari seorang guru Bahasa Indonesia saya di kelas 2 SMA, yang entah bagaimana telah menghipnotis saya untuk bercita-cita menjadi seorang penulis. Mimpi besar saya, kelak akan ada novel dengan nama saya yang terpajang di rak best seller toko buku ternama. Namun ketika lingkungan keluarga saya menganggap itu sebagai hal yang muluk-muluk, mimpi itu berangsur mati suri.
Teruntuk semua perempuan yang pernah mengubur mimpinya, jangan menyerah! Ini waktu yang tepat untuk kembali bangkit.
Perempuan dan Mimpinya
Entah bagaimana nenek moyangnya nenek moyang kita mendesain dan merumuskan pandangan sempit kepada para perempuan tentang mimpinya. Maka pandangan itu lah yang kerap terjadi di lingkungan saya. Meskipun kita semua tahu, bahwa R.A. Kartini telah berjuang membuka pandangan itu seluas-luasnya seperti luasnya layar ganda laptop Asus ZenBook DUO UX8406 yang baru dirilis.
Ngomongin lagi soal mimpi. Menurut KBBI, mimpi juga dapat diartikan sebagai angan-angan. Secara harfiah, pengertian mimpi atau impian adalah keinginan mendapatkan suatu keadaan atau benda. Namun sayangnya, tak sedikit dari kaum perempuan “terpaksa” mengubur mimpinya. Alasannya bermacam-macam. Baik karena terbentur masalah ekonomi, lingkungan keluarga yang tidak mendukung, perannya sebagai ibu juga istri, dan sebagainya. Bahkan ada pula yang tak berani bermimpi akibat doktrin yang melemahkan dari lingkungan sekitarnya.
Namun di zaman dimana semua bisa dikontrol dari rumah, saya percaya banyak perempuan yang tadinya hampir mengubur mimpinya mampu bangkit kembali. Misalnya bekerja secara remote dari rumah, menjadi konten kreator, menjadi public figure di sosmed alih-alih ingin menjadi artis, berjualan online, atau bahkan menjadi penulis, entah itu menulis novel, menulis artikel di blog, bahkan menjadi citizen jurnalis. Terlebih semakin ke sini, produsen perangkat berteknologi semakin gerak cepat dalam berinovasi untuk menciptakan gawai yang tercanggih.
Contohnya ASUS, yang selalu berinovasi dalam menelurkan produk digital yang tak hanya canggih, namun juga mengerti kebutuhan konsumennya.
Perempuan Harus Tetap Berkarya dan Selalu Upgrade Diri
bermimpilah setinggi-tingiinya, tapi ya harus diimbangi dengan aksi nyata. Saya, meski akhirnya memilih hanya menjadi ibu rumah tangga demi bisa menjaga buah hati layaknya Mallika si kedelai hitam. Saya berusaha untuk selalu mencoba hal-hal baru. Syukur-syukur bisa menambah skill dan mengasah pikiran agar memiliki pandangan yang lebih luas.
Saat saya baru resign dan resmi berstatus ibu rumahan, saya begitu menikmati dunia baru saya di dapur. Tidak hanya memasak, saya juga belajar membuat kue berbekal contekan dari kanal-kanal konten resep. Trial and error itu sudah pasti. Bahkan sesekali saya terpaksa harus membuang telur dan gula beserta bahan kue lainnya gara-gara gagal dan tidak bisa dimakan sama sekali. Tetapi, ketika saya yang dulunya selalu gagal membuat donat, lalu tiba-tiba bisa berhasil membuat cake yang tidak bantat itu seperti keajaiban. Bahkan akhirnya saya berani menerima orderan kue.
Dari awalnya hanya belajar membuat kue, lalu saya juga tertantang untuk belajar memotretnya dengan baik agar bisa "pamer" di sosial media. Hingga kemudian beberapa teman menganjurkan saya untuk membuat blog saja agar bisa membagikan resep serta tips-tips pengalaman belajar otodidak saya itu.
Berbekal laptop butut, saya mulai menulis di blog pribadi saya tentang resep-resep yang pernah saya praktekkan. Saya juga berbagi tips-tips kecil seputar baking dari pengalaman pribadi, juga artikel yang pernah saya baca. Selanjutnya saya menjamah jenis tulisan lain seperti review produk kecantikan, hingga memberanikan diri mengikuti beberapa lomba blog. Tujuannya tentu saja hadiah mengasah kemampuan menulis saya. Namun jika mendapat apresiasi sebagai pemenang, itu pasti bonus semesta yang wajib saya syukuri.
Dari sini saya pun tahu, ternyata menjadi blogger itu tidak hanya sekadar menulis. Kita harus selalu update dan terus mempelajari banyak hal-hal baru. Misalnya mempelajari referensi dari berbagai sumber terkait tulisan yang akan kita unggah. Tujuannya agar tulisan yang kita unggah jadi lebih bernutrisi dan terpercaya, sehingga pembaca mendapat manfaat dari artikel kita. Belajar olah grafis juga perlu, agar tulisan di blog lebih menarik.
Namun semua itu terkadang menjadi masalah karena laptop harus bekerja ekstra, serta layar yang terbatas membuat kita harus bolak-balik berganti jendela visual. Nggak mungkin kan, layar yang hanya 14 inci ini saya split lagi jadi 4 bagian? Cukup melelahkan jika saya harus melakukan perbandingan data atau gambar dari jendela yang berbeda. Lebih menyebalkan lagi, kalau salah satu jendela tidak sengaja saya close gara-gara salah klik. Atau, saat terburu-buru tapi malah salah buka tab aplikasi.
Ada yang samaan?
Selain itu, sebagai blogger saya juga dituntut untuk mempelajari dasar-dasar SEO atau Search Engine Optimation. Menerapkan teknik SEO pada artikel di blog bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pembaca. Semakin banyak pembaca, tentu bagus untuk kredibilitas blog saya di mata mesin pencarian. Dan juga artinya bagus di mata pembaca. Benefit lainnya, tulisan saya menjadi bermanfaat. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat?
Masalah serupa juga timbul ketika saya mengikuti kelas SEO yang biasanya saya ikuti secara online. Saat pembicara sedang menjelaskan, maka layar harus tetap stay untuk melihat layar kerja yang dicontohkan. Sementara, kita juga harus langsung mempraktekkannya agar pahamnya tidak hanya di awang-awang saja. Pasti ribut dong, bergonta-ganti jendela tampilan?
Bahkan mungkin tidak hanya saya, pasti banyak dari Temans yang juga pernah mengalami hal serupa bukan?
Lah, kenapa tidak menggunakan Desktop atau All in One saja, kan layarnya bisa segede godzila?
Tadinya saya juga berpikir begitu. Saya malah sudah menandai All in One besutan ASUS yang tak kalah kerennya. Tapi, kemudian itu menjadi masalah ketika saya harus melakukan perjalanan beberapa hari, seperti mudik Lebaran misalnya. Soalnya saat mudik Lebaran saya kadang suka lama. Nggak mungkin kan saya mudik bawa Desktop? Sementara kegiatan menulis naskah atau artikel blog cenderung membutuhkan laptop sewaktu-waktu. Juga, siapa tau ada job dadakan, kan lumayan buat tambah bekal beli tiket balik. Hehe.
Namun Temans, meski bukan blogger, selalu upgrade diri dan mengikuti tren itu juga perlu loh. Seperti ASUS yang selalu berinovasi dan mengikuti tren penggunanya. Kalau alasan saya dulu membutuhkan laptop agar bisa dibawa-bawa, maka sekarang saya membutuhkan laptop yang layarnya lebar namun tetap ringan agar nggak capek bawanya. Maklum faktor *uhuk. Selain penglihatan saya yang sudah pengalami penuruan, bahu saya pun sering butuh kasih sayang. *ehh.
Berkarya Lebih Leluasa dengan laptop Layar Ganda ASUS ZenBook DUO UX8406
Kata orang bijak, "Life really does begin at 40." Dan orang seru menyebutnya, "Fortylicious." Meski begitu, nyatanya raga ini sudah mengalami penurunan kualitas "mesin". Tubuh dan jiwa itu memang butuh dirawat sejak usia muda ya, Temans. Jangan seperti saya, sebelum usia 40 tahun saya dinyatakan sudah memiliki masalah mata tua. Saya membutuhkan kacamata baca untuk bisa membaca tulisan kecil atau benda dalam jarak dekat. Mungkin dulunya karena saya sering memaksa mata bekerja berhari-hari saat membenahi coding template blog agar sesuai yang saya mau dan sesuai dengan anjuran SEO.
Sementara, meski sudah tidak lagi berkutat dengan coding, rutinitas saya saat ini tetap berkutat dengan tulisan di laptop yang tentu ukurannya tidak bisa sebesar rindunya Dilan. Seperti yang saya sebut tadi, saya juga pernah berpikir untuk beralih menggunakan desktop saja agar memiliki layar kerja yang lebih luas, alih-alih laptop yang dimensi layarnya cenderung terbatas. Tapi, saya sedikit bimbang, khawatir kurang fleksibel karena tidak praktis saat saya perlu membawanya keluar atau saat bepergian.
Begitu juga dengan tren penggunaan layar eksternal pada laptop yang kini semakin populer. Dengan menambahkan layar eksternal, pengguna dapat memiliki layar tambahan bahkan dengan ukuran yang lebih besar, namun tetap bisa praktis membawa gawai saat akan mobile karena layar eksternal bisa ditinggal. Namun pengguna akan kembali menemui masalah keterbatasan layar saat berada di luar meja kerjanya. Membawa layar tambahan saat perlu berpindah-pindah tempat tentu kurang praktis, kan?
Eittttt, tapi kini tidak perlu khawatir! Kejutannya, ASUS ZenBook DUO UX8406 sudah hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tampil ringkas layaknya laptop pada umumnya, namun menghadirkan layar ganda yang dapat dibentangkan sehingga ukurannya menjadi hampir 20 inci.
Lalu apa manfaatnya jika menggunakan laptop dengan layar ganda ASUS ZenBook DUO UX8406 ini?
ZenBook DUO adalah Laptop Revolusioner yang Mengerti Kebutuhan Penggunanya
Seperti yang sudah saya tulis tadi, bahwa saat ini penggunaan layar eksternal menjadi populer seiring kebutuhan pengguna yang semakin kompleks. Misalnya para konten kreator yang membutuhkan layar kerja luas dan kualitas layar yang jernih serta kaya warna. Begitu juga dengan pekerja remotly yang butuh meeting online sekaligus mengerjakan tugas-tugas lainnya secara bersamaan. Dan masih banyak model kebutuhan pengguna lain, namun secara umum, kebutuhan akan layar yang lebih luas ini cukup mendominasi.
Nah, ASUS Zenbook DUO UX8406 adalah laptop terobosan yang telah dikembangkan secara konsisten oleh tim ASUS selama 6 tahun untuk menjawab kebutuhan yang mencakup hampir kebanyakan pengguna. Laptop yang praktis, ringan, performa kerja tinggi, serta memiliki layar yang luas.
Terlebih, tidak semua pengguna dapat menggunakan layar eksternal. Misalnya, penggunaan layar eksternal itu membutuhkan kabel dan port khusus agar laptop dan layar eksternal dapat terkoneksi. Selain membutuhkan sedikit pengetahuan lebih tentang instalasi, adanya kabel sambungan juga mengurangi estetika meja kerja, bukan?
Belum lagi ketika pengguna harus bekerja di luar ruangan, maka mau tidak mau harus kembali menggunakan layar laptop tanpa layar eksternal. Pasti ribet dong jika harus menenteng layar eksternal beserta kabel-kabelnya kemana-mana. Ya, kan?
Nah, revolusi apik yang ditawarkan ASUS kali ini adalah laptop layar ganda yang dapat digunakan dalam 5 mode tampilan sesuai kebutuhan. Dengan tetap mengedepankan bentuk kompak ala laptop pada umumnya, membuat perangkat ini tetap praktis untuk dibawa bekerja di mana pun. Perkara performa kerja laptop dan fitur-fiturnya, tenang! Pastikan Temans membaca sampai bawah, ya.
Desain Inovatif Layar Ganda Berteknologi Lumina OLED
Tak hanya saya yang sudah memiliki keterbatasan fungsi mata, saya yakin hampir semua pengguna laptop pasti mengeluhkan tentang mata lelah karena harus berlama-lama berinteraksi dengan layar. Namun, Asus memberi pilihan kenyamanan penggunanya dengan menghadirkan ASUS Lumina OLED yang memiliki standar khusus tersendiri, serta telah tersertifikasi Low Blue Light dan TUV Rheinland. Artinya, ASUS menjamin keamanan dan kemyamanan mata penggunanya meski harus dituntut rutinitas menatap layar laptop berlama-lama.
Nah, laptop ASUS Zenbook DUO UX8406 ini, tak hanya menawarkan 2 layar dalam satu laptop saja. Namun juga telah membekalinya dengan teknologi di atas pada kedua layarnya yang berukuran masing-masing 14 inci. Tak hanya itu, layar ASUS Lumina OLED beresolusi 3K (2880 x 1800) dengan rate refresh 120 Hz ini, juga memiliki reproduksi palet warna yang lebih luas oleh color gamut 100% DCI-P3.
Untuk memastikan pengalaman visual yang jernih dan akurat, Asus juga telah membenamkan Dolby Vision®, yaitu teknologi HDR yang menghadirkan warna, kontras, serta kecerahan yang lebih detail pada layar. Hal itu juga telah disokong oleh sertifikasi Pantone® Validated dan VESA DisplayHDR™ True Black 500 sehingga mampu menyuguhkan visual yang lebih nyata.
Tampilan layar yang sempurna dan kaya warna tersebut tentu akan sangat membantu bagi konten kreator saat melakukan editing, bahkan bagi saya yang hanya blogger remahan. Bagi saya, keakuratan warna berguna untuk memastikan foto atau infografis pada artikel agar tampil dengan visual yang baik. Begitu juga bagi pengguna lain yang membutuhkan kejernihan layar saat meeting online, presentasi kerja, dan banyak lagi.
Uniknya lagi, kedua layar tersebut dapat dibentangkan hingga sudut 180°, sehingga memiliki dimensi yang lebih luas dan setara dengan layar 19,8 inci. Namun, tidak hanya layar ganda yang menjadikannya primadona, laptop ini didesain dengan keyboard detachable (bisa dilepas). Hal ini memungkinkan penguna melepaskan fisik keyboard untuk mengurangi ketebalan serta bobot laptop menjadi hanya 1,35 kg saja. Sehingga kebutuhan membawa laptop saat keluar rumah atau kantor menjadi lebih nyaman.
Lah, terus gimana dong ngetiknya kalau keyboard ditinggal?
Tenang! Laptop tetap bisa digunakan sebagaimana mestinya tanpa keyboard fisik, karena telah dibekali dengan pilihan mode virtual keyboard lengkap dengan virtual number pad serta floating touchpad. Saat keyboard dilepas dari bodi laptop, maka sistem pengoperasiannya akan beralih ke jaringan Bluetooth serta menggunakan simpanan daya pada keyboard. Namun, begitu keyboard terpasang kembali, maka secara otomatis akan terkoneksi tanpa bluetooth serta menggunakan daya utama dari laptop sekaligus mengisinya kembali.
Flexible, Mudah, serta Nyaman Digunakan Semua Pengguna
Bagi saya yang cenderung membutuhkan layar luas, ASUS ZenBook DUO UX8406 menawarkan pilihan mode Desktop, yaitu dengan cara membentangkan kedua layar laptop hingga sudut180 derajat secara vertikal sehingga membentuk layar horizontal. Namun bagi pengguna yang sering presentasi atau meeting dengan klien, ASUS memberikan pilihan mode dual screen yang dapat dibentangkan secara bersusun ke atas sehingga mendapatkan posisi layar vertikal yang lebih tinggi. Namun, jika memerlukan analisa bersama klien secara langsung, mode sharing merupakan pilihan tepat. Fleksibel, bukan?
Namun tak hanya fleksibel, penggunaan perangkat ini juga mudah dan nyaman karena tidak perlu melakukan pemasangan kabel seperti halnya pada penggunaan layar eksternal. Setting mode yang user friendly juga memudahkan pengguna berganti mode hanya dengan mengetukan jari pada layar, atau melepas pasang keyboard cukup dengan mengangkat keybord tanpa perlu pengaturan khusus.
Nah, berikut ini 5 pilihan mode yang ditawarkan ASUS ZenBook UX8406.
1. Mode Laptop
Mode Laptop adalah mode standar laptop sebagaimana umumnya, yaitu hanya menggunakan satu layar aktif serta keyboard yang terpasang di atas layar kedua. Mode ringkas ini memungkinkan pengguna tetap nyaman menggunakan laptop saat berada di ruangan terbatas, misalnya ketika sedang dalam perjalan atau kendaraan.
2. Mode Laptop dengan Virtual Keyboard
Laptop ini juga didukung aplikasi ScreenXpert, yaitu sistem software yang sangat intuitif untuk mempermudah pengguna mengatur posisi tampilan setiap aplikasi. Bahkan tanpa bantuan mouse ataupun touchpad sekalipun. Kalau kita sering mendengar fitur gesture pada smartphone, nah aplikasi ScreenXpert ini fungsinya seperti itu ya Temans.
Melalui ScreenXpert ini, pengguna Zenbook DUO UX8406 dapat menggunakan berbagai gesture seperti menampilkan vitual keyboard, mengganti mode layar, hingga menjalankan banyak aplikasi hanya dengan sentuhan jari.
Untuk menampilkan virtual keyboard melalui fitur gesture ini, pengguna cukup menyentuh layar kedua menggunakan 6 jari secara bersamaan. Namun jika membutuhkan tampilan layar yang lebih panjang untuk tab aplikasi, maka cukup tekan dan tahan layar dengan 6 jari sambil menggesernya ke bawah. Maka laptop akan menampilkan virtual keyboard menjadi hanya setengah layar saja.
Gesture lainnya yaitu menggunakan dua jari secara bersamaan untuk menggeser pilihan aplikasi yang tersemat pada layar kedua. Untuk memunculkan floating touchpad, Temans hanya perlu menyentuh layar dengan 3 jari. Kemudian untuk memperbesar dan memperkecil tampilan gambar pada layar utama, kita bisa menggunakan 5 jari. Keren nggak, sih?
Mode virtual keyboard ini cocok buat Temans yang ingin membawa laptop dengan bobot yang lebih ringan serta ketebalan yang lebih tipis yaitu hanya 14,6 mm.
3. Mode Dual Screen
Ini adalah mode terunik yang membedakan laptop ASUS ZenBook DUO UX8406 dengan laptop pada umumnya. Penggunaan dua layar secara vertikal ini memungkinkan tampilan layar yang tinggi, misalnya untuk kebutuhan presentasi. Caranya juga mudah, angkat keyboard fisik dan bentangkan dua layar hingga 180 derajat dengan tampilan vertikal atau memanjang ke bawah. Pasang penyangga yang sudah built-in di bagian belakang bodi laptop. Temans bisa mengatur view angle dari kemiringan 40° hingga 70°.
Jika Temans ingin menggunakan mode tampilan ini, maka keyboard harus dilepas dari body dan akan secara otomatis beroperasi secara nirkabel melalui jaringan bluetooth.
4. Mode Desktop
Pengoperasian mode desktop ini mirip seperti mode dual screen, hanya berbeda pada posisi layar saja. Pengguna dapat memposisikan kedua layar secara vertikal sehingga akan membentuk layar horizontal yang lebih lebar. Tidak perlu pengaturan khusus lagi, karena tampilan layar akan otomatis berotasi mengikuti posisi layar. Saya bilang juga apa, ASUS ZenBook DUO ini mudah digunakan.
Pada mode ini, ukuran layar akan setara dengan ukuran layar 19,8 inci atau hampir 20 inci. Mode ini paling cocok digunakan saat menulis artikel atau naskah, coding, juga saat menonton drakor biar senyum manisnya babang Ichang makin jelas. *ehh. Yang suka nonton drakor atau film di laptop pasti senyum-senyum, nih.
5. Mode sharing
Dan yang terakhir adalah mode sharing. Pada mode ini, point of view layar dapat diatur agar saling berhadapan. Mode ini spesial untuk memenuhi kebutuhan pengguna saat meeting dengan klien. Mode sharing akan memudahkan pengguna menunjukkan data atau gambar pada klien yang duduk berhadapan tanpa perlu membolak-balik laptop.
Selain itu, laptop yang sudah didukung dengan teknologi layar sentuh ini juga dapat dioperasikan menggunakan ASUS Stylus Pen 2.0. Sehingga membuat agenda presentasi dengan klien menjadi lebih profesional.
Performa Terbaik dengan Dukungan AI Prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H
Tak hanya pekerjaan yang selalu berkutat dengan gambar seperti arsitek atau desain-desain lainnya, bagi pekerja digital dan konten kreator, performa kerja laptop tentu menjadi keharusan. Pekerjaan editing gambar atau video yang berat, tentu membutuhkan dukungan prosesor yang handal.
Namun jika menggunakan ASUS ZenBook DUO yang memiliki dukungan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H terbaru ini, semua pekerjaan berat itu akan menjadi lebih ringan. Prosesor ini juga disebut sebagai prosesor AI karena telah dilengkapi dengan kecerdasan buatan dalam merespons perintah. Dengan hadirnya AI tersebut, prosesor dapat memberikan performa kerja laptop yang lebih kencang dan lebih tangguh dari prosesor normal. Selain itu, prosesor AI ini juga dapat memangkas konsumsi daya sehingga penggunaan baterai lebih awet. Tidak salah jika ASUS ZenBook DUO UX8406 ini juga disebut sebagai laptop AI.
Untuk memaksimalkan pekerjaan konten kreator dalam mengedit video atau gambar, ASUS telah membenamkan chip grafis Intel® Arc™ juga Intel® AI Boost NPU (Neural Processing Unit). NPU adalah chip AI yang dirancang untuk mengeksekusi algoritma pembelajaran mesin berbasis AI. NPU didesain layaknya jaringan saraf buatan yang dapat mengerjakan tugas berbasis AI lebih cepat daripada GPU (Graphics Processing Units).
Sederhananya, NPU bertugas mengerjakan perintah yang cenderung singkat namun berulang, terutama yang berbasis AI. Sementara GPU (bukan obat gosok, ya), bertugas menjalankan perintah yang lebih berat, sehingga nantinya sistem dapat bekerja secara maksimal dan lebih efisien. Nah kerennya lagi, chip GPU yang disematkan dalam ASUS ZenBook DUO ini adalah Intel® Arc™ yang konon mampu bekerja 2 kali lebih hebat. Selain itu, chip grafis Intel® Arc™ ini juga sudah didukung berbagai teknologi grafis modern seperti real-time ray tracing, Xᵉ Super Sampling, hingga DX 12 Ultimate and Advanced Media Engine.
Para konten kreator, yuk sini merapat!
Spesifikasi Lengkap dan Fitur ASUS ZenBook DUO UX8406
Keuntungan lainnya, ASUS ZenBook DUO juga sudah dilengkapi dengan Office Pre-Installed serta Copilot AI Windows 11 untuk menyempurnakan pekerjaan pengunanya.
Berikut kutipan yang saya ambil dari ASUS Indonesia:
Selain itu, sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar Anda bisa nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya.”
Karena sudah terinstal Office Home and Student, yang artinya untuk kebutuhan penggunaan pribadi dan pelajar, kita sudah tidak perlu ribut lagi perkara microsoft office ini. Sebelum-sebelumnya, Microsoft Office untuk penggunaan pribadi kita umumnya kan terpasang tanpa lisensi, sehingga kemungkinan akan bermasalah saat laptop selesai melakukan update sistem operasi.
Ada yang pernah ngalamin juga nggak? *jangan-jangan cuma saya aja, #ehh.
Oh iya, ngomongin soal Copilot, mungkin beberapa dari kita masih awam dan kurang mengenal fitur terbaru dari Microsoft ini. Tapi Copilot ini sangat bermanfaat, loh Temans. Melansir keterangan Microsoft yang saya baca dari portal fortuneidn.com, Copilot merupakan asisten digital berbasis teknologi AI yang dirancang untuk membantu pengguna dalam beragam tugas dan aktivitas di berbagai perangkat, seperti Microsoft Bing atau Microsoft 365.
Teknologi Copilot ini bisa membantu pengguna dalam mengoptimalkan berbagai aplikasi yang digunakan, misalnya membuat draf konten, atau membuat gambar animasi seperti yang sedang ramai bertebaran di media sosial saat ini. Tidak hanya itu, Copilot juga telah dikembangkan untuk dapat memberikan opsi kepada pengguna dalam memperbaiki kendala teknis.
Jadi, yang kemarin sempat ketakutan AI akan menggantikan pekerjaan manusia, jangan khawatir, ya Temans. Sejatinya teknologi diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia agar lebih efektif dan efisien. Tugas kita adalah selalu upgrade diri agar dapat memanfaatkan kebaikan teknologi tersebut. Setuju?
Konektivitas dan Suplai Daya
Di era yang pekerjaan kini bisa dikerjakan di mana saja, misalnya di kafe atau co-working, tentu memerlukan koneksi yang sat-set serta daya tahan baterai yang tidak setengah-setengah. ASUS ZenBook DUO tentu tidak akan mengabaikan kebutuhan pengguna tentang hal yang cukup krusial ini. Nggak lucu kan, sudah kencang prosesornya, eh, pas butuh download video atau gambar malah muter-muter aja koneksinya.
Untuk mendukung koneksi sat-set itu, laptop ini sudah dibekali dengan koneksi jaringan terbaru Wi-Fi 6E (802.11ax) Dual Band serta Bluetooth 5.3 wireless card yang lebih real-time. Selain itu, tentu saja dibekali dengan port I/O teknologi terbaru. Apa aja sih port I/O nya? Ini dia port yang disediakan:
- 1 buah port USB 3.2 Gen 1 Type A,
- 2 buah port Thunder Bolt 4 Type-C untuk support display dan power,
- 1 buah HDMI 2.1 TMDS,
- 1 buah 3.5 mm audio jack.
Dengan teknologi terbaru Thunder Bolt 4 Type-C, laptop ini bisa di-charge menggunakan charger HP yang sudah type-C, bahkan jika sumber dayanya hanya dari power bank. Jadi saat lupa membawa charger laptop, atau sengaja tidak membawa biar tidak terlalu berat, Temans tidak perlu gundah gulana.
Tapi tenang, meski lupa atau malas membawa charger kemana-mana, laptop ini sudah dibekali dengan daya baterai hingga 75 Whrs. Namun, sebagai kelengkapan, produk ini telah dibekali dengan pengisi daya atau charger 65W AC Adaptor, sehingga pengisian daya tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.
Berikut tabel spesifikasi lengkap dari ASUS ZenBook DUO UX8406.
Berkolaborasi Bersama ASUS ZenBook DUO UX8406 untuk Wujudkan Asa
Jadi gimana nih Temans, mau tetap mengubur mimpimu atau kembali bangkit untuk memperjuangkannya?
Untuk mewujudkan impian tertunda saya itu, selain melatih menulis dengan membuat artikel di blog atau mengikuti lomba blog, tentunya saya juga memberanikan diri untuk menulis naskah novel. Selain itu, di sela-sela waktu mendengarkan jejeritan anak bungsu yang masih balita atau pekerjaan domestik, saya berusaha menyempatkan membaca novel atau tulisan lainnya untuk memperkaya diksi dan gaya cerita.
Meski tulisan saya belum bisa disebut baik, dan bahkan masih memiliki banyak kekurangan dalam gaya bercerita yang menyenangkan. Namun saat ini saya sedang menunggu berita baik dari naskah novel yang sudah saya kirim ke penerbit, juga sedang mengerjakan naskah novel berikutnya. Selain mencoba peruntungan, harapan saya, naskah novel saya bisa diterbitkan secara mayor dan bisa terpajang manis di rak Best Seller semua toko buku. Kalau laris kan saya jadi bisa meminang ASUS ZenBook DUO UX8406. Aamiin!
Saya percaya, jika selanjutnya berkolaborasi bersama ASUS ZenBook DUO UX8406 dapat meningkatkan produktifitas saya untuk menulis naskah novel lebih optimal berkat layar gandanya. Berbagai dukungan fitur serta aplikasi yang ditawarkannya, tak hanya membantu saya dalam penulisan atau pengetikan, namun juga membantu saya dalam mencari berbagai referensi dengan dukungan Copilot AI. Terlebih konektivitas yang disematkan sangat mendukung. Tentunya juga akan sangat membantu saya dalam kegiatan menulis artikel sebagai blogger.
Nah, jika Temans juga merasa akan menciptakan kolaborasi yang manis bersama ASUS ZenBook DUO UX8406 ini, Temans bisa segera membelinya di outlet-outlet resmi ASUS di seluruh Indonesia atau kunjungi website resmi Asus di http://www.asus.com/id.
Percayalah hasil tak pernah mengingkari usaha. Namun apa pun hasilnya, serahkan pada Yang Maha Kuasa. Tugas kita hanya berusaha, berproses, dan terus meng-upgrade diri. Apa pun yang sedang kita langitkan, apa pun yang sedang kita perjuangkan, semoga segera menunjukkan hasil yang kita harapkan. Dan semoga tahun ini menjadi tahun keberuntungan serta membahagiakan kita semua. Aamiin.
Tetap semangat dan jangan lupa bahagia! Salam.
안녕!
Sumber & referensi:
https://www.fortuneidn.com/tech/bayu/mengenal-copilot-teknologi-ai-yang-dikembangkan-microsofthttps://www.dolby.com/en-gb/technologies/dolby-vision/
https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/nbwPLq6k-asus-zenbook-duo-ux8406-laptop-terbaik-dengan-dua-layar-bertenaga-ai
https://www.rfwireless-world.com/Terminology/Difference-between-AI-processor-and-normal-processor.html
https://www.windowscentral.com/hardware/what-is-npu-vs-gpu
https://press.asus.com/mediaResources/photos/
Press Release ASUS ZenBook DUO
Olah gambar dan infografis menggunakan Canva